Sambut Ramadhan, Warga Cungking Cuci Kain Kafan Leluhur
NU Online · Selasa, 17 Juni 2014 | 07:03 WIB
Banyuwangi, NU Online
Warga lingkungan Cungking kelurahan Mojopanggung, Giri, Banyuwangi memiliki tradisi tersendiri “Resik Lawon” dalam menyongsong bulan Ramadhan. Dalam tradisi ini, mereka secara bersama-sama membersihkan kain yang menutupi petilasan leluhur mereka, buyut Cungking.
<>
Ritual tahunan itu dimulai sejak Jumat (13/6) pagi hari. Awalnya, mereka mencopot seluruh kain mendiang tokoh yang diyakini sebagai guru spritual Raja Tawang Alun. Kemudian, kain itu ditaruh ke dalam dua wadah untuk selanjutnya dipikul beramai-ramai sejauh 2 kilometer menuju sungai.
Di situlah kain penutup petilasan dicuci hingga bersih.
Usai dicuci, kain kafan dijemur di tempat yang telah disediakan, di tiga tiang setinggi sepuluh meter yang ditaruh di tengah jalan.
Aksi ini dikerjakan oleh kaum lelaki. Sementara kaum perempuan menyiapkan makanan untuk mereka.
“Resik Lawon dilakukan setiap tahun antara tanggal 12-15 Sya’ban,” ujar juru kunci petilasan Buyut Cungking, Jami’ Abdul Ghani. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua