Daerah

Santri Bahrul Ulum Tambakberas Bawa Misi NU di Luar Negeri

NU Online  ·  Rabu, 21 Maret 2018 | 04:00 WIB

Jombang, NU Online
Sejumlah lulusan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBNU) Tambakberas Jombang Jawa Timur tersebar luas hingga ke luar negeri guna melanjutkan studi. Persebaran santri memang mendapat dorongan dari pihak yayasan, para kiai juga guru di sejumlah lembaga. Sembari kuliah dan belajar, mereka juga didorong membawa misi Islam yang rahmatan lil alamin dan menghidupkan aktivitas ke-NUan di tempatnya tinggal.

"Ketika sudah bisa kuliah di luar negeri, mereka juga bisa membawa misi ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, atau Islam ala NU," kata Ketua Yayasan PPBU Tambakberas Kiai M Wafiyul Ahdi, Rabu (21/3).

Gus Wafi, sapaan akrabnya menyebutnya, untuk tahun 2018 ini, ada beberapa santri PPBU yang sudah siap dikirim ke luar negeri. Segala sesuatunya, termasuk rekomendasi dari pihak pesantren sudah disiapkan. Selanjutnya akan dikirim ke tempat (lembaga) di mana mereka melanjutkan studi nanti.

"Ini kita sudah ngirim empat santri untuk kuliah di Cina, kemudian kita juga ke Turki. Yang ke Cina rekomendasi sudah kita kirim, yang ke Turki kita proses pendaftaran,” katanya. Pesantren berupaya menyalurkan potensi yang dimiliki ke luar negeri, lanjutnya.

Kia muda ini memaparkan, para santri tersebut memiliki kesempatan untuk memperkaya wawasannya di luar negeri, tempat yang geografisnya akan jauh berbeda dengan Indonesia. Namun baginya tak kalah penting, kesempatan itu juga hendaknya menjadi perantara memperluas misi ke-NUan di dunia global.

"Jadi kita tidak hanya melebarkan sayap santri Bahrul Ulum saja, namun NU-nya juga kita bawa," jelas kiai yang juga Pengasuh Pesantren An-Najiyah Tambakberas ini.

Bahkan dirinya menekankan santri yang sudah berproses di luar negeri nanti, agar sekaligus menjadi bagian penting di struktural NU. Jika misalnya belum ada kepengurusan NU, para santri tersebut memiliki tanggung jawab untuk membentuknya.

"Anak-anak yang kuliah di Cina harus siap menjadi pengurus NU di sana. Di Turki juga demikian, anak-anak harus bisa menghidupkan aktivitas ke-NUan di sana," ucap Gus Wafi.

Pesantren Bahrul Ulum sebetulnya sudah cukup lama berupaya mendorong para santrinya aktif di luar negeri dengan segala potensi yang dimiliki. 

"Di tahun-tahun sebelumnya sudah ada banyak santri yang meneruskan studinya di luar negeri, seperti di Mesir, Maroko dan di Sudan. Mereka semua sudah jadi pengurus sekaligus aktivis NU," tandasnya. (Syamsul Arifin/Ibnu Nawawi)