Daerah

Santri Bisa Kuliah di Luar Negeri

Sab, 27 April 2013 | 06:38 WIB

Jepara, NU Online
Banyak masyarakat yang masih beranggapan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang kuno nan kolot. Namun apabila ditelaah lebih dalam lembaga pendidikan tertua itu mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan lembaga pendidikan lain. 
<>
Hal itu dikemukakan KH Abdul Baits Muchtar, pengasuh pesantren modern Al-Buruj Jepara saat menyampaikan seminar wawasan pesantren di MA Walisongo Pecangaan, belum lama ini.

Menurutnya, diantara kelebihan pesantren ialah lebih aplikatif dalam bidang sosial kemasyarakatan, lebih mandiri dan percaya diri saat tampil di masyarakat, lebih berpikir keseimbangan antara hidup dan bekerja serta lebih ikhlas dan sabar saat menerima musibah.

“Santri telah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana dan mandiri sehingga saat tampil ditengah-tengah masyarakat para santri akan mudah untuk menyesuaikan diri,” terang kiai Baits.

Pesantren, saat ini menurut alumnus International University of Africa (IUA)  santrinya tidak hanya bisa menimba ilmu dalam negeri saja, memungkinkan juga untuk belajar hingga keluar negeri. “Saya contohkan diri saya yang bisa menuntut ilmu hingga ke benua Afrika,” katanya.

Sebagai santri ia meminta tidak perlu putus asa karena setiap tahun banyak lembaga yang menyediakan beasiswa studi lanjut ke luar negeri. 

“Masalah beasiswa sebenarnya banyak namun yang menjadi permasalahan adalah kurangnya informasi,” tuturnya.

Lebih lanjut anggota Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) itu memberikan tips menuju kesuksesan kepada peserta didik kelas XII. Beberapa tips yang ia paparkan diantaranya santri harus mempunyai tekad bukan sekedar niat, saleh dalam bertindak, serta menumbuhkan sikap kreatif. 
“Sikap kreatif sangat diperlukan untuk menuju kesuksesan, jangan hanya sekedar aktif apalagi pasif,” tegasnya. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim