Daerah

Santri Fatanugraha dan Warga Hadiri Haul Penyebar Islam di Wonosobo

NU Online  ·  Selasa, 5 Agustus 2014 | 10:18 WIB

Wonosobo, NU Online
Ratusan kiai, pelajar sekolah alternatif Fatanugraha, dan ratusan warga membacakan tahlil untuk KH Manshur Kauman Wonosobo di kompleks pemmakaman Mangunkusuma, Wonosobo, Selasa (5/8) pagi. Mereka memperingati haul Mbah Manshur sebagai penyebar Islam di Wonosobo.
<>
Mbah Manshur adalah salah satu tokoh penyebar Islam di Wonosobo pasca perang Diponegoro. Ia datang dari daerah Sigedong yang kemudian diangkat sebagai menantu oleh pelopor agama Islam di Wonosobo, Sayid Ali bin Hasyim Ba’abud yang bermukim di sekitar kauman.

Haul Mbah Manshur yang diperingati setiap 8 Syawal kemudian dilanjutkan di masjid Kauman. Mereka mengawali haul dengan pembacaan maulid Barzanji untuk kemudian meminta pengasuh pesantren Al-Futuhiyah Bumen Wonosobo KH Abdullah Mubarok untuk menyampaikan taushiyah.

Dalam taushiyahnya, Kiai Abdullah menerangkan perihal pentingnya regenerasi dalam pemberdayaan dan optimalisasi tanah wakaf. Terkadang orang tua karena lupa tidak sempat memikirkan kaderisasi. “Sehingga pada saatnya kehilangan tongkat estafet kepemimpinan dan menimbulkan masalah tersendiri.”

“Internalisasi nilai-nilai aswaja dalam pendidikan tidak kalah penting. Melibatkan para pelajar dalam berziarah, tahlil, dan Barzanjian, menjadi salah satu upaya penanaman nilai-nilai tersebut,” kata Kiai Abdullah.

Acara yang berakhir menjelang Zuhur ini diakhiri dengan ramah-tamah dan silaturahmi kepada para kiai yang hadir pada haul Mbah Manshur. (Didin Safrudin/Alhafiz K)