Jombang, NU Online
Basroni, santri pondok pesantren An-Tahdzib Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang, kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat akibat jatuh dari truk saat perjalanan pulang usai mengikuti kegiatan apel dan kirab santri bersama rombongannya, Ahad (23/10).
Kondisi Basroni saat ini masih dalam penanganan dokter sebab terdapat banyak luka serius di bagian dahi, mulut, lengan juga bagian tubuh lainnya. Ia jatuh di jalan Wahid Hasyim, Kecamatan Diwek.
Momentum hari santri yang diwarnai musibah itu cukup memantik simpati banyak pihak. Selama di rumah sakit, Basroni dijenguk beberapa pengurus NU. Diantaranya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat, PC RMI Jombang, PW RMI Jawa Timur, PC GP Ansor, Lazisnu dan LKKNU.
Sejumlah lembaga itu berkoordinasi agar biaya pemeriksaan Basroni dibebaskan melalui surat permintaan resmi PCNU Jombang yang ditujukan kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko juga Direktur RSUD.
Isi surat itu meminta partisipasi pemerintah daerah agar empati terhadap kondisi santri yang telah menyukseskan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) sesuai keputusan Presiden Republik Indonesia.
"PCNU Jombang akan menyiapkan surat permintaan kepada Bupati dan Direktur RSUD Jombang supaya dibebaskan dan atau diringankan dari beban biaya perawatan selama di RSUD hingga kepulangannya," kata Samsul Rijal, Wakil Sekretaris PCNU Jombang, Senin (24/10/2016).
Terpisah, Ketua PC GP Ansor Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto menyatakan bahwa surat PCNU sudah dikirim ke Direktur RSUD. "Sudah dikirim suratnya, penerimanya Satpam ruang pak direktur, sesuai petunjuk pertemuan tadi (koordinasi, red). Semoga dimudahkan," jelasnya.
Sementara itu Habibul Amin, Sekretaris RMI Jombang saat melihat kondisi Basroni mengungkapkan, sudah mulai membaik. "Alhamdulillah mulai membaik, ini kita semua bersama-sama membantu semaksimal mungkin," ucap pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Fathul Umum Gardu Laut, Kecamatan Ngoro. (Syamsul Arifin/Fathoni)