Ragam cara dilakukan pondok pesantren dan sekolah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di Kabupaten Blitar untuk memperingati Hari Santri. Dari pantauan NU Online, hampir semua kecamatan di Kabupaten Blitar menggelar peringatan Hari Santri ini.
Ada yang menggelar upacara dengan mengenakan baju koko plus sarung dan kopiah serta sandal. Ada yang menggelar jalan santai dan sore dan ada keliling dari kampung ke kampung.
Misalnya yang diselenggarakan Pesantren Mambaul Hikam Mantenan Udanawu Blitar. Mereka kembali menggelar sepeda pancal dari kampung ke kampung. Seluruh santri dan siswa Diniyah Mambaul Hikam besarta kiai, dewan asatidz dan asatidzah menggayuh sepeda onthel dari berbagai tipe. Mereka menampilkan beberapa tema, baik masalah ajakan memondok maupun masalah nasionalisme.
Mancal bareng dipimpin langsung Pengasuh Pesantren KH Diya’uddin Azam-zami beserta sang istri dan para putra-putrinya. Para pengurus Jam’iyahThoroqoh Naqshobadi Kholidiyah yang berpusat di pesantren tersebut juga tidak ketinggalan ambil bagian.
Sebelum berangkat, Gus Diya’panggilan akrabnya, memimpin doa. Kemudian mengajak para santrinya membaca Shalawat Nariyah dulu.
“Setelah baca Fatihah, ayo mari kita baca Shalawat Nariyah dulu,’’ ajak Gus Diya’, yang selanjutnya langsung dilaksanakan bersama ratusan santrinya.
Setelah selesai bersepeda ria, untuk memberi semangat pada para santri, Gus Diya’ membagikan door prize dan hadiah sepeda gunung kepada para santri yang beruntung.
Sementara Yayasan Pondok Pesantren Darul Huda, Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar mengelar upacara bendera di halaman pondok. Upacara ini diikuti oleh seluruh siswa mulai dari MI, MTs, MA maupun SMK, Sabtu (22/10).
Hampir sama dengan Mambaul Hikam, seluruh santri Darul Huda juga mengenakan sarung dan baju gamis. Sementara santri putri mengenakan pakaian baju muslimah.
"Sebagai santri, kita harus menjaga tradisi-tradisi kesantrian dengan selalu berpegang teguh kepada ajaran Ahlus sunnah wal Jama'ah sebab keberadaan santri terbukti dari zaman dahulu, mampu menjadi pondasi yang kuat bagi keutuhan bangsa," pesan Asyharul Muttaqin selaku pembina upacara.
Ia menambahkan, peran santri sangat besar dalam memperebutkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia.
Usai upacara bendera, acara dilanjutkan dengan kirab sepanjang sekitar 5 km dengan berjalan kaki melewati jalan-jalan utama di desa Wonodadi.
"Darul Huda adalah sebuah pesantren salaf, yang berkembang menjadi pesantren modern. Sejak dahulu kami melahirkan santri-santri yang keberadaan mereka sangat dibutuhkan di tengah masyarakat," Kata Asyharul sambil kirab.
Meski cuaca mulai panas, namun seluruh peserta nampak antusias mengikuti acara tersebut.
"Alhamdulillah saya sangat senang dan menikmati mengikuti acara ini. Tidak setiap hari juga kan kami dapat mengenakan pakaian seperti ini dalam proses pembelajaran," ujar Nurul Indah salah satu siswa SMK Darul Huda.
Hal yang sama juga dilakukan oleh keluarga besar MTs Ma’arif Udanawu Blitar. Sejak jam sekolah mereka menggelar upacara dalam rangka hari santri. ”Siapa lagi kalau bukan kita yang merayakan hari bahagia ini,’’ ungkap Kepala Sekolah MTs Ma’arif Moh. Haidar.
Sebelumnya, Pemkab Blitar bersama dengan PCNU Kabupaten Blitar menggelar acara jalan sore bersama. Acara berlangsung di jalan PendapaKabupaten Blitar di Kanigoro yang diikuti tidak kurang dari 10 ribu perserta. Acara diawali dengan apel Banser se Blitar.
Setelah usai shalat magrib bersama acara dilanjutkan dengan membaca shoalat nariyah yang dipimpin langsung oleh KH Sunhaji Nawal Karim Zubaidi dari pesantren Mambaul Hikam Mantenan yang sekaligus pimpinan jamiyah shoalawat dan majlis ta’lim mughitsu almughits. Hadir pada acara tersebut Bupati Blitar H Rijanto beserta seluruh anggota Forpinda Kabupaten Blitar. Pengurus PCNU Kabupaten Blitar dan lainnya.
“Alhamdulillah pembacaan Shalawat Nariyah dan peringatan hari santri di Blitar sangat meriah dan sukses. Apalagi ditambah kehadiran Ki Ageng Ganjur dan Mbak Evie Tamala saat ini,’’ungkap Gus Dain panggilan akrabnya. (imam kusnin ahmad/abdullah alawi)
Terpopuler
1
Cek Live Streaming Indonesia U-23 Vs Guinea U-23, Rebutkan Tiket Terakhir Olimpiade 2024
2
Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan 1 Dzulqa’dah 1445 H Jatuh pada Jumat 10 Mei 2024
3
Khutbah Jumat: Urgensi Ukhuwah Insaniyah di Tengah Kehidupan
4
Lembaga Falakiyah PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Dzulqa'dah 1445 H Sore Ini
5
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
6
Khutbah Jumat: Larangan Keras Menelantarkan Anak
Terkini
Lihat Semua