Daerah

Santri Raudlatul Ulum I Bedah Buku Atlas Wali Songo

NU Online  ·  Senin, 26 Mei 2014 | 09:02 WIB

Malang, NU Online
Menambah wawasan sejarah Islam di kalangan santri, Pesantren Raudlatul Ulum I Gondanglegi Malang mendiskusikan buku Atlas Wali Songo, Sabtu (24/5). Diskusi yang menghadirkan penulisnya, Agus Sunyoto ini diakadakan dalam rangka memperingati hari Isra dan Mi’raj.
<>
Dalam paparannya, Agus Sunyoto mengungkapkan inspirasinya dalam menulis buku atlas itu. Menurutnya, Wali Songo adalah fakta sejarah yang selama ini diupayakan pihak-pihak tertentu dihapus dari sejarah Islam Indonesia.

“Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, misalnya, entri tentang Wali Songo tidak ada. Yang ada justru sejarah pemimpin-pemimpin Islam yang dianggap pembaharu di Indonesia seperti para pemimpin Perang Paderi di Sumatra.”

Dalam kesempatan ini, Agus Sunyoto berpesan kepada hadirin agar selalu menuliskan pengetahuan. “Kekurangan umat Islam di Indonesia, terletak pada kurang terbiasanya  menulis. Sehingga, sejarahnya sulit dilacak dan diwarisi para penerusnya,” kata Agus.

Padahal kalau mau dilacak serius, peran umat Islam aswaja di Indonesia memiliki peran historis yang luarbiasa. “Tidak sedikit para kiai yang menjadi pemimpin laskar. Mereka berjuang baik di zaman kemerdekaan maupun di jaman Orde Lama,” lanjut Agus Sunyoto.

Sementara Muhammad Mustafied yang juga hadir sebagai narasumber mengatakan, kiprah Wali Songo dalam proses Islamisasi Nusantara harus dilihat paling tidak dalam tiga domain yang mencakup akumulasi pengetahuan, akumulasi ekonomi, dan pemaknaan baru terhadap budaya popular yang sedang berkembang saat itu.

Ketiganya, sebut Mustafied, ialah Strategi Kebudayaan Wali Songo.

“Dengan demikian, pekerjaan rumah yang diemban kaum santri sangat besar. Sebab di tiga domain ini pesantren dan Islam aswaja harus semakin meningkat,” pungkas Mustafied. (Abdul Rahman Wahid/Alhafiz K)