Selama Tak Melanggar Syariat, NU Rangkul Tradisi Nusantara
NU Online · Kamis, 4 Agustus 2016 | 00:15 WIB
Nahdlatul Ulama tidak pernah menolak tradisi Nusantara, selama hal itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits. Selagi itu budaya positif, NU tak segan mengakomodasi tradisi tersebut dalam kehidupan beragama.
Hal itu disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Sijunjung Buya Bustamam Habib pada acara halal bihalal PCNU Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Rabu (3/8/2016) di Mesjid Raya Baiturrahman Sungai Lansek, Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.
Buya Bustamam mencontohkan, tradisi halal bihalal yang dilakukan mayoritas umat Islam di Indonesia tidak diterangkan secara eksplisit di dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi. Namun, halal bihalal ini sangat dianjurkan karena menjadi sarana meningkatkan silaturahim.
Di bagian lain Buya Bustaman menyebutkan, semangat ber-NU terbersit dari nilai-nilai perjuangan NU di masa silam untuk bangsa Indonesia. Selain ideologi Islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang tertanam di dalam diri setiap individu masyarakat NU juga nilai bahwa NKRI adalah sebuah kajian final untuk sebuah negara yang wajib ditaati oleh setiap warganya.
Dari awal perjuangan sampai kepada kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945, NU berkomitmen untuk menjaga dan merawat bangsa Indonesia secara utuh. Maka, kecintaan masyarakat NU harus dibuktikan dengan kembalinya ke pesantren dan masjid.
“Seperti yang kita lakukan pada saat ini. Bukti pertama bahwa PCNU Kabupaten Sijunjung sedang mendirikan pesantren Nurul Ilmi,” kata Buya Busatamam Habib yang juga akan mengasuh dan memimpin langsung pesantren tersebut.
Bukti kedua bahwa PCNU Kabupaten Sijunjung dalam setiap acara dilakukan di masjid mulai dari pelantikan MWC NU sampai dengan perayaan-perayaan hari besar.
Halal bihalal dihadiri lebih kurang 300 jamaah dengan penceramah Buya Hendri Malin Sulaiman yang juga ulama NU Kabupaten Sijunjung.
Turut memberikan sambutan Staf ahli Bupati Kabupaten Sijunjung Syahril dan hadir juga Kasi Pontren Kemenag Sijunjung Yoni Hendra, Dandim, MWCNU, camat dan wali wagari setempat. (Armaidi Tanjung/Mahbib)
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua