Daerah

Setiap Madrasah Ma’arif Wajib Terapkan Mapel Ke-NUan

NU Online  ·  Senin, 12 Mei 2014 | 00:01 WIB

Kudus, NU Online
Rapat kerja LP Ma’arif NU Kudus melahirkan keputusan wajibnya pemberlakuan mata pelajaran ke-NUan dan aswaja sebagai muatan lokal pengembangan kurikulum sekolah di setiap lembaga pendidikan di bawah naungannya. Karenanya, setiap madrasah atau sekolah NU ke depan wajib mengajarkan dua mata pelajaran itu.
<>
Keputusan rakercab ini didukung perserta rapat yang terdiri atas seluruh pengurus LP Ma’arif, satuan dinas pendidikan NU, dan utusan pengurus majelis wakil cabang Ma’arif sekabupaten Kudus di aula kantor PCNU Kudus, Sabtu (10/5).

Menurut Ketua LP Ma’arif Kudus M Ali Asyhari, penetapan muatan lokal mapel ke-NUan ini dilandasi pentingnya penanaman dan penguatan aqidah aswaja sejak dini melalui dunia pendidikan. Apalagi, belakangan ini tantangan ideologi nonaswaja semakin gencar.

“Mapel ke-NUan dan aswaja  menjadi awal pembentukan karakter anak didik dalam mengenal organisasi NU dan menguatkan ajaran aswaja bagi anak didik. Dengan demikian, anak didik tidak akan mudah goyah dari rongrongan aqidah selain aswaja,” katanya kepada NU Online usai rapat.

Keputusan lain dalam rapat itu mengamanahkan, terang Asyhari, semua madrasah-sekolah NU perlu mentradisikan amalan-amalan aswaja pada saat proses pembelajaran. Dikatakan, kegiatan belajar-mengajar di madrasah NU harus diberi pelajaran tambahan seperti berdo’a sebelum mengawali pelajaran dengan membaca Al-Fatihah, asmaul husna, tahlil, dan melafalkan bacaan-bacaan dalam sholat seperti bacaan tahiyat maupun do’a qunut.

“Selama ini sudah diamalkan namun ada masukan ditambah bacaan-bacaan dalam sholat sehingga siswa-siswi betul-betul mahir melafalkan secara tartil pada waktu sholat,” jelasnya.

Rapat kerja ini juga mewajibkan madrasah-sekolah NU menggunakan pencak silat Pagar Nusa dalam kegiatan ekstrakurikuler. “Pagar nusa adalah pencak silat resmi yang dimiliki NU sehingga harus dikenalkan kepada siswa sebagai bekal keterampilan olah raga.”

Di samping itu, Rakercab juga mengharapkan  LP Ma’arif mampu mendirikan sekolah unggulan di lingkungan NU.  Pengertian unggulan adalah sekolah  berkualitas dan murah yang bisa dijangkau masyarakat.

“Soal intrumen yang digunakan nantinya masih menunggu petunjuk Ma’arif Jawa Tengah,” jelas Asyhari yang didampingi sekretarisnya H Slamet Rahardjo.

Kegiatan rakercab yang berlangsung sehari itu merumuskan program kerja lima tahun ke depan termasuk penguatan organisasi dan lembaga, pengembangan kurikulum madrasah-sekolah, dan pengelolaan usaha dana mandiri seperti i’anah madrasah (Inma).

“Semua hasil raker ini akan dijabarkan pada rapat koordinasi dinas (rakordin) dengan mengundang semua sekolah-madrasah di semua tingkatan,” tandas Asyhari. (Qomarul Adib/Alhafiz K)