Daerah

Shinta Nuriyah: Toleransi di Temanggung Bisa Dicontoh

NU Online  ·  Senin, 7 Juli 2014 | 10:01 WIB

Temanggung, NU Online
Ny Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, mengatakan, toleransi di Kabupaten Temanggung patut untuk dicontoh daerah lainnya. Keragaman yang ada dapat melebur menjadi satu kesatuan sehingga tidak menimbulkan konflik. Kerjasama yang baik antaragama di daerah penghasil tembakau ini juga dapat menjadi kiblat bagi pengelolaan keragaman.
<>
Istri presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam “Pengajian Kebangsaan” yang digelar Gusdurian Temanggung di Pendopo Pengayoman Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (6/7).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Temanggung Bambang Sukarno, Wakil Bupati Irawan Prasetyadi, Ketua DPW PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlori, serta seluruh tokoh agama yang ada didaerah Kabupaten Temanggung.

“Kita lihat dari panitia kegiatan ini saja sudah dipimpin orang Katolik, kita melihat keragaman ini harus dicontoh di daerah lainnya. Ini sangat bagus untuk dikembangkan,” papar Shinta.

Ia juga menjelaskan tentang pentingnya puasa bagi pengendalian diri masyarakat, khususnya umat Islam. “Inti dari puasa adalah pengendalian diri untuk menghindari berbuat jahat dan selalu berbuat baik,” terangnya.

Dalam menghadapi pilpres, Shinta berharap pengendalian diri tersebut dapat diterapkan pada masing-masing individu untuk menghindari praktik kampanye hitam dan tindak kampanye yang menyalahi aturan. “Kita harus menjaga suasana kondusif. Dengan berpuasa yang baik kita dapat melakukan itu,” katanya.

Bupati Temanggung Bambang Sukarno mengatakan, pihaknya menyambut baik keragaman yang ada di Kabupaten Temanggung. Menurutnya, Pemkab Temanggung berupaya optimal untuk mengembangkan dan menjaga keragaman yang dimiliki. “Kita bersama Gusdurian telah melakukan hal yang optimal untuk itu,” tandasnya. (Zahrotien/Mahbib)