Daerah

Sikapi Kemajuan Teknologi dengan Peningkatan Iman dan Taqwa

Sel, 3 Mei 2016 | 20:02 WIB

Brebes, NU Online
Kecerdasan dan kecanggihan manusia harus dilandasi keimanan dan ketakwaan, Insyaallah akan membawa manfaat dan keberkahan pada diri sendiri dan umat lain. Namun apabila, tidak ada landasan yang kuat, justru akan merusak dan merugikan orang lain. 

Demikian disampaikan KH Nasir Abdul Azis penceramah dari Banyumas, Jawa Tengah saat peringatan Isra Mi’raj di halaman pondok pesantren Majelisul Mutaalimin Desa Kutamendala Tonjong, Brebes, Ahad (1/5) lalu. 

Menurutnya, orang yang cerdas dan memiliki kecanggihan teknologi bila tidak punya iman justru berbuat yang bisa meluluhlantakan kehidupan manusia. Karena sifat serakahnya lebih menguasai ketimbang nuraninya. Sehingga apapun dilakukan dengan menghalalkan segala cara. “Peganglah iman dan takwa sebagai landasan kehidupan,” ajaknya.

Sebagai orang NU, lanjutnya, juga harus mempedomani Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), jangan sampai jadi  warga NU terpengaruh dengan aliran-aliran menyesatkan. Dengan demikian bisa berfastabiqul Khoirat, atau berlomba-lomba kebagusan dalam beramal untuk mencapai ridlo Allah SWT.

Kepada Banser, Ansor harus pula memegang teguh NKRI adalah harga mati, sebagai bukti pengamalan mempertahankan NKRI.

Dihadapan 600 orang lebih pengunjung, Kiai Nasir berharap semoga peringatan Isra' Mi'raj yang mengusung tema "Kita tingkatkan ibadah kita" mudah-mudahan hadirin selalu diberikan keimanan, keislaman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Pengajian yang diprakarsai Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Tonjong itu, juga dihadiri pengasuh ponpes Maejlisul Muta’alimin Kutamendala Tonjong KH Khoeron Syatibi, Camat Tonjong Sumarno, Kades Kutamendala Johar, sejumlah tokoh agama. Tokoh masyarakat, Fatayat NU, Banser, Ansor, Santri dan alim ulama desa Kutamendala dan Kecamatan Tongjong. (Wasdiun/Fathoni)