Daerah

Sinau Jurnalistik, Cara Pelajar NU UIN Raden Intan Cetak Jurnalis Handal

Sen, 12 November 2018 | 10:00 WIB

Sinau Jurnalistik, Cara Pelajar NU UIN Raden Intan Cetak Jurnalis Handal

Sinau Jurnalistik IPNU-IPPNU UIN Raden Intan Lampung

Bandar Lampung, NU Online
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (PKPT UIN RIL) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama (IPPNU) Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menggelar kegiatan Sinau Jurnalistik.

Selain digelar untuk memulai Rencana Tindak Lanjut (RTL) pasca kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Kabupaten Pringsewu beberapa waktu lalu, Sinau Jurnalistik ini merupakan upaya pengurus untuk mencetak kader IPNU-IPPNU agar menjadi jurnalis profesional, handal, dan mampu mewarnai dunia maya dengan konten-konten positif.

Kegiatan yang bertemakan Membentuk Kader IPNU dan IPPNU Menjadi Jurnalis Profesional dan Mampu Menyaring sebelum Sharing ini dilaksanakan di Masjid Jami' al-Mu'min, Sukarame Bandar Lampung,  Ahad (11/11).

Salah satu pemateri Sinau Jurnalistik, Abdul Qodir Zaelani menegaskan, kader IPNU dan IPPNU yang tertarik dalam dunia jurnalistik harus mengetahui dasar-dasar dan kode etik jurnalistik.

“Jurnalis itu harus tahu kode etik jurnalistik, bekerja secara profesional, demokratis, objektif, ramah, cekatan dalam mencari berita, menghargai keberagaman, dan siap meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam membuat berita," ujarnya Pimred MUI Lampung Online ini.

Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa AQZ ini, dalam menulis berita, jurnalis harus memperhatikan dasar-dasar jurnalistik.

"Menjadi jurnalis profesional haruslah mengetahu tentang dasar-dasar jurnalistik, di antaranya mengetahui unsur-unsur berita yaitu 5W+1H agar berita bisa lebih valid. Selain itu, berita yang dibuat juga harus memiliki unsur security (keamanan) dan true (kebenaran) dalam berita," jelas AQZ.

Jurnalis profesional lanjutnya juga harus menulis berita sesuai dengan fakta yang ada, tidak dibuat-buat atau direkayasa dan aman. “Artinya tidak menimbulkan kegaduhan atau konflik di masyarakat atas beredarnya berita tersebut," sambungnya.

AQZ pun memotivasi 66 kader dan pengurus IPNU-IPPNU yang ikut dalam kegiatan tersebut untuk selalu aktif dan kreatif menuangkan gagasan dalam tulisan sehingga mampu menginspirasi orang lain untuk berubah ke arah yang lebih baik.

“Jangan bermalas-malasan jika ingin mengalami perubahan. Tak berarti hanya kebutuhan makan terpenuhi tapi tidak ada legitimasi sosial. Belajarlah untuk menjadi tahu, karena hidupmu bukan tentang dirimu sendiri, tapi juga tentang seberapa bermanfaatnya dirimu untuk mereka,” ungkapnya.

Karya jurnalistik yang baik dan mampu menginspirasi orang lanjut AQZ, dapat dihasilkan dari kiprah nyata yang dilakukan secara istikomah serta dilandasi keikhlasan dalam berkhidmat.

“Tidak ada kehidupan yang sukses secara instan, layaknya pisau yang tajam harus mengalami gesekan perlahan yaitu dengan terus  diasah, lantas jika tidak sekarang kapan lagi?," pungkasnya. (Red: Muhammad Faizin)