Daerah

Sosok KH M Hasyim Asy'ari dalam Pandangan Buya Arrazy Hasyim

Jum, 11 Maret 2022 | 09:30 WIB

Sosok KH M Hasyim Asy'ari dalam Pandangan Buya Arrazy Hasyim

Silaturahim Buya Arrazy Hasyim ke Pesantren Tebuireng, Jombang. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online 
Intelektual Muslim Buya Arrazy Hasyim mengatakan bahwa sosok Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari adalah tokoh hebat Islam, dikenal dengan ulama ahli hadits. Meskipun begitu, masih ada orang yang mendaifkan sanad keilmuan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.


Menurutnya, orang yang mendaifkan sanad KH M Hasyim Asy'ari adalah individu yang menganggap dirinya paling mengerti ilmu hadits.


"Ada yang ngaji hadits, tapi tidak mau bersanad. Kalau kita buka khataman kitab dengan sanad malah didaif-daifkan. Bahkan ada yang mendaifkan sanadnya KH M Hasyim Asy'ari," jelasnya saat mengisi daurah ilmiah di lantai 3 gedung KH Yusuf Hasyim, Kamis (10/3/2022). 


KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh ahli hadits yang diakui oleh dunia dan pemilik sanad Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Ini menandakan bahwa sosok Kiai Hasyim sudah hafal ribuan hadits.


"Hadratussyekh Hasyim Asy'ari punya sanad. Dalam Kitab Syaikh Yasin al-Fadani yang berjudul Bulughul Amani disebutkan gelarnya sebagai al-Alamah al-Muhadis," imbuh Buya Arrazy.


Kesaksian Syaikh Yasin al-Fadani ini bukan tanpa alasan, saat bertemu di Mekkah, Syaikh Yasin pernah meminta sanad ke Hadratussyekh Hasyim Asy'ari dan dikasih.


"Hadratussyekh cerita kalau ia meriwayatkan dari Syaikh Mahfudz at-Tarmasi, pemilik sanad kitab Kifayatul Mustafid. Di sana ketemu sanad hadis, fikih, akidah termasuk sanad taswuf," katanya.


Selain itu, Arrazy Hasyim menjelaskan tujuan utama kedatangannya ke Pesantren Tebuireng untuk ziarah ke makam KH M Hasyim Asy'ari bersama keluarganya.


Kedatangan Arrazy Hasyim disambut Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz.


Ia lalu bercerita, keluarganya sangat menghormati Kiai Hasyim Asy'ari. Bahkan nama belakangnya diambil dari pendiri Pesantren Tebuireng tersebut.


Dulu waktu lahir, ayahnya membaca dua nama. Pertama Fakhruddin Arrazy dan diambil nama Arrazy. Kedua tafaulan ke Hadratussyekh Hasyim Asy'ari. Gabungan dua nama itu jadilah namanya Arrazy Hasyim.


"Saya datang ke sini niatnya mau ziarah (KH Hasyim Asy'ari), hadiah untuk ayah saya, namanya Nur Akmal," ujarnya.


Sementara itu, KH Abdul Hakim Mahfudz mengatakan bahwa sosok Arrazy Hasyim adalah tokoh muda yang memiliki pemikiran yang luar biasa dan idolanya generasi muda.


Ia berharap kehadiran Buya Arrazy Hasyim bisa berbagi ilmu dan menginspirasi santri Tebuireng.


"Akan sayang jika hanya ziarah saja, maka ada kajian ilmiah dan membangun silaturrahim sesuai pesan Hadratussyekh Hasyim Asy'ari," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin