STAINU Temanggung Akan Bertransformasi Jadi Universitas
NU Online · Rabu, 10 Februari 2016 | 13:00 WIB
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung, Jawa Tengah, dalam waktu dekat akan bertransformasi berubah menjadi Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu).
Rencana ini terungkap dalam acara wisuda sarjana program strata satu angkatan XXI STAINU Temanggung tahun akademik 2015-2016 di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung, Selasa (9/2).
"Ke depannya kita akan berencana menjadi Unisnu. Ini sudah ada langkah-langkah ke sana. Bagaimana STAINU ini akan berubah menjadi universitas Nahdlatul Ulama, langkah-langkah perencanaannya sudah ada," kata Rohadi, ketua panitia wisuda kepada NU Online saat dihubungi usai acara.
Pembantu ketua III STAINU Temanggung yang baru saja habis masa baktinya tersebut menambahkan bahwa STAINU Temanggung juga telah mengagendakan pembangunan rusunawa bagi mahasisiwa yang nantinya akan difokuskan untuk pembinaan pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris dan Arab.
Senada dengan Rohadi, guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi dalam orasi ilmiahnya juga menyinggung perlunya STAINU agar melengkapi dengan adanya fasilitas Rusunawa. "Di samping itu, perlu digalakkan tradisi menulis untuk mahasiswa guna mengembangkan kemampuan akademiknya," imbuh alumnus pesantren Tremas ini.
Tahun ini STAINU Temanggung mewisuda 53 mahasiswa. Mereka berasal dari dua program studi yaitu Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) dan Ahwal al-Syakhshiyyah (Syariah). Dua prodi yang dimiliki STAINU Temanggung tersebut telah terakreditasi B.
Kampus STAINU Temanggung yang terletak di Jalan Suwandu Suwardi ini telah menambahkan program studi baru, yaitu Menejemen Pendidikan Islam yang saat ini belum mengeluarkan alumni. Juga tengah merintis jurusan Ekonomi Islam yang dalam waktu dekat direncanakan bisa dibuka.
STAINU Temanggung sudah berdiri dan beroperasi sejak 1969, saat itu bernama Fakultas Hukum Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU) yang pembukaanya diresmikan oleh dekan FHI UNNU Surakarta kala itu, yaitu KH. Zubair. (M. Haromain/Mahbib)
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
3
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
4
Demo ODOL, Massa Aksi akan Jejerkan 300 Truk dari Kantor Kemenhub hingga Kemenko IPK
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
Terkini
Lihat Semua