Pontianak, NU Online
Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pontianak mengikuti silaturahim warga pergerakan yang dikemas dalam bentuk dialog pada di Hotel Grand Mahkota, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Senin (14/10).
<>Silaturahim bertema “Tri komitmen PMII sebagai resolusi kepemimpina negeri” ini mendaulat mantan Ketua Umum Pengurus Besar PMII periode 1994-1997, Muhaimin Iskandar, sebagai pembicara.
Muhaimin yang juga Menakertrans tersebut mengungkapkan, bahwa sebagai seorang pemimpin, hendaknya memiliki tiga komitmen, yakni intelektualitas, profesionalitas, dan komitmen sosial.
Semua itu, hendaknya menjadi pijakan serta paradigma berpikir tiap-tiap pemimpin. Selain itu, saat ini Indonesia sedang mengalami beberapa kecendrungan, diantaranya dunia saat ini menganggap bahwa Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar.
Sehingga, kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini, masyarakat dunia menjadikan Indonesia menjadi pasar produk dunia. Hal ini, tambahnya, tentunya memiliki dampak positif dan negatif bagi bangsa kita.
Dampak positifnya, kata dia, ialah masyarakat dunia akan berusaha menjaga agar perekonomian negara kita tetap stabil, tetapi dampak negatifnya ialah kita akan menjadi bangsa yang tidak mandiri.
Padahal, Indonesia memiliki SDM serta SDA yang luar biasa, namun keduanya belum dimanfaatkan secara maksimal. "Sudah satnya PMII memegang amanat perubahan,” ujar Cak Imin.
Menurut dia, perubahan tersebut dapat dilakukan dengan kreativitas dan mulai melakukan perubahan dengan mengubah pola pikir rakyat dan masyarakatnya. (Ahmad Fauzi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
Terkini
Lihat Semua