Suka Duka Ketua Ranting NU Kepatihan Bentuk UPZISNU
NU Online · Selasa, 15 Januari 2019 | 05:00 WIB
Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur terbilang masih baru. Usianya baru kurang lebih tiga bulan.
Aktifitas yang dilakukan para petugas UPZISNU adalah memaksimalkan perolehan dana yang bersumber dari warga sekitar melalui kaleng koin sedekah yang diedarkan kepada mereka. Kemudian hasilnya disalurkan kepada masyarakat Kepatihan yang sedang membutuhkan. Semisal santunan anak yatim dan dhuafa, biaya persalinan, juga santunan kepada keluarga warga yang meninggal dunia dan warga kurang mampu.
Selama ini model ini mampu memberi manfaat yang cukup baik dan bisa dirasakan warga setempat. Setidaknya ada puluhan anak yatim dhuafa serta beberapa warga yang kurang mampu merasakan manfaat kaleng koin sedekah yang dikelola UPZISNU.
Kendati begitu, perjalanan UPZISNU Kepatihan hingga mampu memberi kontribusi positif di tengah masyarakat ternyata tak semudah mengedipkan kelopak mata.
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kepatihan H Muhammad Manshur mengatakan, berawal dari tekad yang kuat untuk mendirikan UPZISNU, dirinya bersilaturahim ke UPZISNU Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Jombang guna menggali informasi. Pasalnya, perjalanan dan perkembangan UPZISNU Pacarpeluk dinilai cukup sukses.
"Pertengahan 2017, saking kepinginnya di Kepatihan segera terbentuk UPZISNU, dan saya dengar di Pacarpeluk UPZISNU-nya sangat bagus, saya pun silaturahim ke rumah Ketua Tanfidziyah PRNU Pacarpeluk, Adien Maulana bersama istri, ditemani Gus Basyit, Sekretaris MWCNU Jombang Kota (Jomkot)," katanya, Senin (14/1).
Ia mengaku, usai melakukan silaturahim ada banyak pengetahuan terkait UPZISNU, termasuk bagaimana cara mengembangkannya. Tak pelak, dirinya langsung berdiskusi dengan jajaran Pengurus Ranting NU Kepatihan untuk segera membentuk UPZISNU.
"Setelah pulang saya pun cerita banyak pada teman-teman pengurus. Tapi sampai awal tahun 2018 belum juga ada tanda-tanda UPZISNU terbentuk," ungkapnya.
Situasi tersebut membuat dirinya sempat pesimis akan terbentuknya UPZISNU. Bahkan ia mengaku sempat hendak mundur sebagai Ketua PRNU Kepatihan lantaran merasa malu dengan Pengurus Ranting NU yang lainnya.
"Di pertengahan tahun 2018, saya sempat punya pikiran ingin mundur dari kepengurusan NU, waktu itu saya bilang saudara saya Tamam Fauzy, karena saya merasa malu pada ranting-ranting yang lain," ujarnya.
Namun demikian, situasi seakan berbalik 180 derajat. Tanda-tanda UPZISNU akan berdiri kian tampak di depan mata. Ini karena pengurus NU di Desa Kepatihan terlihat sangat antusias untuk membincangkan terkait tekad pendirian UPZISNU. Forum-forum diskusi kian masif digelar di internal pengurus. Hingga akhirnya, UPZISNU Kepatihan pun resmi berdiri.
"Alhamdulillah berkat kekompakan teman-teman pengurus termasuk teman saya Pak Matroin, beliau sangat besar sekali andilnya demi kebaikan NU Kepatihan. Termasuk Pak Supri, beliau ini hujan deras pun pasti datang kalau ada undangan rapat yang dikirim oleh sekertaris PRNU," jelasnya. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua