Banyuwangi, NU Online
Selama Ramadhan, sejumlah tujuh orang membaca Al-Quran Raksasa dengan tinggi mencapai 210 sentimeter dan lebar mencapai 140 sentimeter di masjid Agung Baiturrahman kabupaten Banyuwangi. Mereka mengkhatamkan setiap malam satu juz Al-Quran yang ditempatkan di tengah-tengah masjid.
<>
Ketika Al-Quran dibaca, salah satu dari mereka secara bergantian bertugas membuka lembaran baru untuk membaca ayat-ayat di halaman berikutnya. Selain peserta tadarrus, ada seorang penghafal Al-Quran yang berpartisipasi meneliti agar hafalannya tidak salah.
“Kalau tidak ada yang bertugas membuka lembaran baru, pasti kesulitan yang membacanya,” seketaris masjid Baiturrahman Iwan Aziez Siswanto, di Banyuwangi, Sabtu (12/7).
Selain bulan puasa, Al-Quran dengan ukuran besar itu juga selalu dibuka dan dibaca saat perayaan hari-hari besar Islam, seperti tahun baru Hijriyah.
Al-Quran jumbo ini dibuat pada 2010. Ia ditulis tangan oleh Drs H Abdul Karim dari pesantren Bustanul Makmur, Genteng. Pembuatan Al-Quran raksasa ini memakan waktu enam bulan dan menelan biaya lebih dari Rp 183 juta. Proses pembuatannya menghabiskan 32 dus lebih spidol kualitas terbaik dan tinta sebanyak 40 dus lebih. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
4
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
5
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua