Daerah

Tartib Nuzul Quran dan Sirah Nabawiyah Kunci Al-Qur'an

NU Online  ·  Kamis, 1 November 2018 | 14:31 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Al-Qur'an merupakan sumber primer keberagamaan Muslim. Ia menjadi solusi atas problematika keumatan yang terjadi. Solusi itu bisa didapat dengan membuka dan memperhatikan betul peristiwa turunnya ayat yang dimaksud dan sejarah kehidupan Nabi.

"Kita harus melihat tartib nuzul Al-Qur'an dan sirah nabawiyah," kata KH Ahsin Sakho Muhammad, Rais Majelis Ilmi Jamiyyatul Qurra Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) saat seminar bertema Al-Qur'an Lumbung Perdamaian di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/11).

Dalam perspektif perdamaian, kata Kiai Ahsin, visi Al-Qur'an dan agama yang mesti dilihat lebih dahulu, yakni agar jin dan manusia beribadah, mengabdi kepada Allah.

"Tujuan akhirnya mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat," katanya.

Karena itu, perdamaian menjadi titik sentral dalam pembangunan bangsa dan negara, menciptakan negara yang berdaulat penuh dengan kemakmuran, keadilan, aman, dan sentosa.

"Dan pada akhirnya tujuan kita adalah mendapat firman Allah swt. baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur," ujar Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) 2005-2014 itu.

Artinya, lanjut Kiai Ahsin, negaranya baik dan sejahtera, serta mendapatkan ampunan dari Allah swt.

Kegiatan yang digelar oleh Himpunan Qari Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menghadirkan Ketua Dewan Pembina Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Romahurmuziy, Dosen Tafsir UIN Jakarta Faizah Ali Syibromalisi, dan Eks Teroris Sufyan Tsauri. (Syakir NF/Abdullah Alawi)