Denpasar, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU ) dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Provinsi Bali mengadakan sosialisasi dan pembentukan pengurus Pimpinan Wilayah Bali periode 2017-2019.
Kegiatan yang berlangsung di Aula kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bali, Jl. Pura Demak ll, Denpasar Bali, Ahad (05/11), dihadiri perwakilan Pimpinan Pusat IPPNU dan IPNU, Ketua PWNU IPPNU Bali, Ketua PC IPPNU Denpasar, Badung, Karangasem, serta puluhan pelajar Lembaga Maarif.
Pembentukan pengurus IPNU dan IPPNU Wilayah Bali ini dipandu oleh perwakilan Pimpinan Pusat IPPNU, Rosiana Fitri; dan IPNU, Usman Hasyim, dilakukan secara terpisah.
Ketua Umum IPPNU Puti Hasni menyampaikan selamat dan sukses atas pembentukan PW IPNU dan PW IPPNU Bali. Ia berharap setelah dibentuk, akan menambah semangat untuk ber-IPPNU di Bali.
"Jadilah pengurus yang bisa menjadi teladan bagi kader dan calon kader. Teladan itu tentu saja dari aktivitas kader, keaktifannya, militansinya, loyalitasnya, penguatan kaderisasinya di pesantren, sekolah Maarif, sekolah Islam di Bali, serta kaderisasi dan membuka komisariat-komisariat baru di sekolah-sekolah tersebut," urai Puti.
Puti menjelaskan, tugas utama sebagai pengurus IPNU dan IPPNU adalah kaderisasi, yaitu khidmah atau melayani pelajar nusantara untuk mengenal NU dan nilai-nilainya, juga mengenalkan IPNU dan IPPNU sebagai badan otonom NU.
"Rekan dan Rekanita di sini pasti mampu berperan aktif sebagai kader IPNU dan IPPNU yang handal dan ikut memperjuangkan nilai-nilai Nahdlatul Ulama," kata dia.
Kaderisasi IPNU dan IPPNU di Bali tentu punya cara, teknik, dan metode tersendiri dibanding di daerah lain.Â
“Silahkan melakukan kaderisasi sekreatif dan sefleksibel mungkin agar banom pelajar NU ini dapat diterima, dikenal, dan menjadi rahmat bagi masyarakat Bali secara umum, terutama bagi para pelajarnya," pungkasnya. (Anty Husnawati/Kendi Setiawan)