Daerah

Terpisah dari Tradisi, Akar Gejala Terorisme

NU Online  ·  Kamis, 5 Desember 2013 | 08:01 WIB

Yogyakarta, NU Online
Gejala terorisme disebabkan banyak hal. Namun begitu, sebab paling dominan bagi gejala kekerasan itu karena pelakunya terpisah dari tradisi. Karena, tradisi merupakan perekat yang mengontrol kejiwaan seseorang dari letupan emosi yang tidak terkendali.
<>
Demikian disampaikan Wakil Ketua PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta M Jadul Maula dalam sosialisasi Hasil Penelitian Potensi Terorisme dan Pencegahan di DIY yang diadakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY di Eastparc Hotel jalan Laksada Adi Sucipto Km 6,5 Seturan, Rabu (4/12).

"Gejala-gejala terorisme timbul karena manusia terpisah dengan tradisi asal-usulnya. Jiwa akan rusak jika terpisah dengan dari asal-usulnya,” terang Jadul.

Dalam forum itu, Jadul menyampaikan manusia sebetulnya lahir ke dunia terputus dengan asalnya. Manusia asalnya dari Tuhan. Ketika lahir, ia terputus sehingga rindu dengan Tuhannya. Agar tumbuh jiwa yang stabil, maka mereka harus dekat dengan Tuhannya.

Jadul kemudian menganalogikan keterpisahan manusia dan Tuhannya dengan manusia dan tradisi.

Jika mereka terlepas dari tradisinya termasuk juga dengan tradisi keagamaan, maka mereka akan menjadi radikal sehingga menyebabkan gejala terorisme, tandas Jadul Maula. (Nur Sholikhin/Alhafiz K)