Daerah

Tiga Kunci Sukses Mendidik Anak Sholeh-Sholehah

Kam, 2 Juni 2016 | 15:00 WIB

Kudus, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Kudus Hj. Chumaidah Hamim mengingatkan para orang tua supaya mendidik putra-putrinya dengan pendidikan agama sehingga bisa menjadi anak sholeh. Sebab, anak sholih-sholihah merupakan aset berharga bagi kedua orang tua.

"Bila menjadi anak sholih-sholihah sudah tentu akan selalu berbakti kepada orang tua dan pintar mengaji. Sehingga, ketika kita sudah tiada, mereka tetap mau mendoakan ortu-nya," ujarnya dalam acara perngajian Khatmil Qur'an santri Raudlotut Tilawatil Qur'an (RTQ) dan pelepasan anak Taman Kanak-kanak  (TK) Muslimat NU Manarul Huda, Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (2/6).

Chumiadah mengatakan mendidik anak menjadi sholih-sholihah memang tidak gampang. Namun, ia memberi tiga resep mencetak anak yang taat perintah Allah dan Rasululllah serta berbakti orang tua. Pertama, orang tua harus mampu memberi contoh yang baik.

Dijelaskan, orang tua adalah koco benggolo sebagai tauladan anak-anak. Makanya, setiap prilaku, tindakan, ucapan orang tua akan mudah diitiru anak-anaknya. Chumaidah mencontohkan, suatu ketika seorang anak ditanya gurunya apakah sudah menjalankan sholat, saking jujurnya si anak menjawab belum karena ortunya di rumah tidak sholat.

"Di sekolah diajarkan kebaikan tetapi malah orang tua merusak sendiri. Misal, mengajak mengaji anak kita, namun kita sendiri malah menonton televisi," tandasnya mengingatkan.

Resep kedua, lanjut Chumaidah, orang tua jangan lupa mendoakan anak-anaknya setiap waktu. Ia mengutip sebuah hadits bahwa doanya orang tua sangat mustajab (manjur) seperti doanya Nabi.

"Teruslah berdo'a memohon kepada Allah, semoga putra putri kita menjadi anak sholih-sholihah yang bakti orang tua," tandasnya.

Resep mencetak anak sholih yang ketiga adalah mendekatkan anak pada kiai dan pesantren. Dalam menyekolahkan anak dengan memasukkan pada pesantren atau madrasah.

"Meski nanti tidak jadi kiai, setidaknya putra kita bisa mambu (dekat) kiai," jelas Chumaidah.

Sebanyak 23 santri TPQ Muslimat NU Manarul Huda mengikuti prosesi khataman Al Qur'an, sedangkan TK Muslimat Manarul Huda melepas 26 anak. Pihak sekolah secara resmi mengembalikan anak-anak tersebut kepada orang tuanya. (Qomarul Adib/Zunus)