Daerah

Tiga Strategi Program LAZISNU Jatim

NU Online  ·  Senin, 26 Maret 2018 | 23:30 WIB

Tiga Strategi Program LAZISNU Jatim

Noor Shodiq Askandar (kanan). Foto: Wahyu Noerhari

Malang, NU Online
Ketua LAZISNU Jawa Timur, Noor Sodiq Askandar mengungkapkan sejumlah pengembangan LAZISNU Jawa Timur dilakukan melalui tiga program utama.

“Pertama penguatan kelembagaan melalui penguatan SDM LAZISNU baik di tingakt wilayah, cabang, MWCNU. Dilakukan melalui rapat konsolidasi setiap empat bulan sekali,” kata Sodiq, Senin (26/3) di Rumah Sedekah, Malang, Jawa Timur.

Penguatan SDM juga dilakukan dengan pelatihan-pelatihan berkaitan dengan program yang akan dilakukan NU Care-LAZISNU  Jawa Timur. 

Program kedua adalah pengembangan sumber pendanaan yang bisa dilakukan LAZISNU. 

“Berkaitan sumber pendanaan NU Care-LAZISNU Jawa Timur dengan sedekah gerakan one day one thousand atau sedekah sedino sewu; serta sedekah berupa barang yang punya memiliki potensi,” lanjut Wakil Rektor 2 Unisma ini.

Sedekah barang seperti dilakukan di Ngawi dengan dikembangkan sedekah pohon pisang; di Trenggalek sedekah pohon; dan sedekah sampah di Pucu.

“Sedekah barang menyesuaikan kekhasan masing-masing daerah,” katanya.

Dalam optimalisai zakat, infak dan sedekah dibangunlah pola kemitraan.

“Kemitraan melalui Rumah Sedekah, di mana mitra menitipkan dana ZIS-nya melalui LAZISNU Jawa Timur, lalu
LAZISNU membuat kegiatan bersama,” papar pria yang juga dosen Fakultas Eonomi Unisma.

Kemitraan dengan para pihak yang kemudian disebut mitra staregis, di antaranya dengan rumah sakit melalui pengobatan gratis, atau pengusaha yang bisa diajak mengembangkan kegiatan.

“Dengan para mitra tidak hanya meminta mereka berpartisipasi, tetapi juga melatih mereka. Misalnya berkaitan pelatihan penghitungan pajak untuk pengurangan pajak sudah dilakukan dan ini akan dikembangkan di berbagai daerah,”

Program ketiga adalah optimalsisai penyaluran, terbagi dalam penyaluran janga pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

“Jangka pendek dengan pemberian kebutuah pokok; jangka menengah antara lain pemberian beasiswa. Adapun jangka panjang melalui pengembangan ekonomi dan pemberdayaan di masyarakat,” tutupnya. (Kendi Setiawan)