Daerah

Tingkatkan Produktivitas, Ibu Rumah Tangga Dirikan Teras Pintar Sahabat

Sab, 14 November 2015 | 02:30 WIB

Jember, NU Online
Tidak ada kata terlambat dalam menimba ilmu. Para ibu di kawasan perumahan ini malah menjadikan teras rumah untuk belajar banyak hal. Kegiatan sampingan di antara rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Komunitas ini menjadi wadah untuk meningkatkan produktivitas para ibu rumah tangga.<>

"Komunitas ini kami namakan dengan Teras Pintar Sahabat atau TPS. Dinamakan dengan teras pintar karena memanfaatkan bagian teras rumah untuk berkumpul dan belajar,” kata Siti Waqi'ah kepada NU Online, Jum'at, (13/11).

Sementara ada sekitar 20 ibu rumah tangga perumahan Dharma Alam, kawasan Sempusari, Kaliwates, Jember Jawa Timur yang sudah bergabung. "Mereka adalah ibu rumah tangga di kawasan ini yang mencoba berbagi waktu dari rutinitas harian," kata alumnus IAIN Jember ini.

Ide awal pendirian TPS yang didirikan 20 Mei 2015 ini karena para ibu merasa memiliki waktu longgar setelah rutinitas rumah tangga. "Karena tidak semua perempuan di kawasan ini adalah wanita karir, sehingga waktunya lumayan cukup untuk belajar," ungkapnya.

TPS memberikan kesempatan kepada para ibu untuk belajar berbagai persoalan. "Untuk minggu kemarin kami mendiskusikan kesehatan reproduksi dan minggu depan akan membuka teras pintar anak," kata ibu tiga anak ini.

Baginya, komunitas ini sangat baik bagi para ibu untuk meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan saat sekolah maupun kuliah dulu. "Banyak keterampilan dan pengetahuan yang lepas dan tidak digunakan saat menjadi ibu rumah tangga. Sehingga dengan TPS ini akan banyak pengetahuan yang disampaikan dan dibagi kepada anggota,” ucapnya

Dia menjelaskan, tidak semata kegiatan ilmiah yang diselenggarakan. Ada juga keterampilan yang disampaikan dalam latihan bersama seperti masalah kuliner, tutorial jilbab, make up, dan sebagainya. Bahkan pendalaman agama seperti membaca al-Qur'an telah disiapkan untuk pertemuan berikutnya.

Ia memimpikan kalau TPS bisa melakukan kegiatan dengan ajeg (konsisten) dan rutin, maka materi soal pemantapan aqidah juga bisa disampaikan. "Apalagi penceramah dan ustadz cukup banyak yang bisa diajak bergabung, baik dari IAIN maupun pesantren sekitar," terangnya.

Diharapkan dengan keberadaan TPS ini, para ibu tidak semata mengisi waktu dengan kegiatan kurang produktif seperti menonton televisi. "Menjadi ibu rumah tangga adalah pilihan dan membutuhkan energi luar biasa untuk menjalani rutinitas," katanya. Dengan sejumlah kegiatan di TPS, lanjutnya, akan ada pilihan bagi mereka untuk menjadi lebih pintar lantaran mendapatkan masukan dari banyak kalangan. Bahkan mereka bisa saling berbagi pengalaman menghadapi anak dan mengatur rumah tangganya.

TPS sangat terbuka kepada berbagai pihak yang berkenan untuk berbagi ilmu. "Hal ini tentu demi kebaikan dan peningkatan sumber daya perempuan yang menjadikan rumah tangga sebagai pilihan pengabdian,” pungkas mantan aktivis PMII ini. (Ibnu Nawawi/Fathoni)