Tur Religi IPNU-IPPNU Kadur Kunjungi Makam Gus Dur
-
Sulaiman
- Senin, 13 Januari 2020 | 01:30 WIB
Jombang, NU Online
Masih dalam suasana Haul Gus Dur Ke-10, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melakukan ziarah ke makam Gus Dur, Ahad (12/1).
Ziarah ke makam cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini merupakan rangkaian Tour Religi Pelajar NU Kadur yang diawali dari menziarahi pusara Syaikhona Kholil Bangkalan dan Sunan Ampel di Surabaya.
"Tour Religi IPNU-IPPNU Kadur ini diawali dari berkunjung menziarahi makam guru pendiri Nahdlatul Ulama, Syaikhona Kholil Bangkalan. Lalu lanjut ke Sunan Ampel di Surabaya dan langsung ke Makam Gus Dur. Ini juga masih dalam suasana memperingati Haul Gus Dur yang ke-10," kata Ketua IPNU Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Fathur Rahman saat dihubungi NU Online via telepon.
Menurut Fathur, Gus Dur merupakan ualama yang dikenal sebagai sosok yang sangat menjunjung tinggi spirit dan nilai-nilai toleransi. Katanya, Gus Dur adalah tokoh bangsa yang luar biasa yang sangat menghargai kebhinekaan.
“Kami sangat rindu kehadiran beliau di tengah masalah intoleran dan radikalisme di Indonesia saat ini," tegasnya.
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura tersebut berharap dapat meneladani Gus Dur dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Sosok guru bangsa yang mendedikasikan hidupnya bagi bangsa dan negara demi kemanusiaan dan keberagaman.
"Gus Dur bukan hanya milik orang Islam, tapi beliau milik semua. Beliau adalah panutan, semoga kita bisa meneladaninya," jelasnya.
Sementara, Ketua PAC IPPNU Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Laila Firdausiyah menegaskan, pandangan nasionalis dan ajaran toleransi yang tanpa membeda-bedakan suku, golongan dan agama dari Gus Dus tidak akan pernah lekang oleh waktu.
"Berbekal pandangan nasionalisme yang diwarisi oleh Gus Dur, kita sebagai generasi muda bisa melakukan hal-hal yang lebih berguna bagi bangsa dan negara," tutur perempuan yang akrab dipanggil Ela tersebut.
Baginya, pengabdian kemanusiaan adalah cita-cita tertinggi dalam kehidupan ini. Tidak penting apa agamanya, dan dari suku apa berasal, tapi kalau bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, maka itulah sebaik-baik manusia.
“Begitulah pesan bijak beliau yang selalu saya ingat," pungkas Ela.
Kontributor: Sulaiman
Editor: Aryudi AR
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Daerah Lainnya
Terpopuler Daerah
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
-
Peran Sayyidah Khadijah saat Nabi Muhammad Diboikot
- Sirah Nabawiyah
-
-
-
-
-
-
-
-
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Tahun 2022, 45 Ribu Warga Terima Manfaat TJSL Pertamina
- Nasional | Kamis, 8 Jun 2023
-
Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Tantangan Besar Indonesia
- Ketenagakerjaan | Rabu, 7 Jun 2023
-
Alasan PCINU Kaohsiung Taiwan Undang Gus Kautsar di Harlah Ke-5
- Internasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan
- Nasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023