Daerah

Tradisi Sedekah Bumi, Wujud Syukur dan Gotong Royong

Sen, 16 Oktober 2017 | 01:01 WIB

Brebes, NU Online
Sedekah Bumi, merupakan perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT dan bukti nyata gotong royong warga masyarakat setempat. Dua nilai yang terkandung di dalam sedekah bumi ini hendakya dilestarikan dan ditata sebaik mungkin karena memiliki kekuatan religius dan Pancasilais.

Demikian disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti saat menghadiri  Sedekah Bumi, Sunatan Masal dan Pawai Ta'aruf dalam rangka Semarak Tahun Baru Hijriyah 1439 H Desa Kemukten dan Limbangan Kecamatan Kersana, Jumat (13/10) sore.

Idza mengaku gembira dengan semangat gotong royong yang telah diujudkan warga masyarakat Limbangan dan Kemukten. Para aghnia yang memiliki kelebihan harta bisa memberi kepada kaum dhuafa. Demikian juga yang dhuafa mendoakan Aghnia dan desanya. 

“Tingginya nilai-nilai agama dan kegotongroyongan telah tercermin dalam semarak hijriah ini,” tuturnya.

Semarak Hijriah yang digelar oleh dua desa yang berdampingan,  lanjutnya, menunjukan bahwa nilai agama dan semangat gotong royong mampu mewujudkan kekuatan persatuan dan kesatuan. 

“Semoga langkah positif kebersamaan, persatuan dan kesatuan ini bisa dicontoh oleh desa desa lain yang berdampingan,” ajaknya.

Ketua Panitia Semarak Hijriah Limbangan dan Kemukten Hery Wardono menjelaskan, kegiatan ini diprakarsai oleh Jamiyah Manaqib dan Hadiu Al Karomah asuhan Ustadz Rojiun. Jamaah Manaqib juga diikuti oleh dua desa tersebut, sehingga bisa saling membantu. 

Dalam semarak hijriyah tahun ini, lanjut Hery, digelar kegiatan Santunan Yatim dan orang jompo, Sunatan Masal, Pawai Taaruf, Sedekah Bumi dan Pentas Wayang Golek.

Sebanyak 150 anak yatim dan 50 orang jompo mendapat santunan masing masing Rp100 ribu, sedangkan yang di khitan sebanyak 6 anak dengan hadiah sepeda, sarung, peci dan baju koko serta uang saku. 

Pawai taaruf diarak dari desa Limbangan menuju desa Kersana dengan berbagai iringan seperti angklung, rebana, drumband, dan kesenian tradisional lainnya. Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, dan Wakil Bupati menaiki Kreta Kencana. 

Dalam barisan tersebut juga diarak gunungan dari dua desa yang berisi hasil bumi seperti padi, palawija dan buah-buahan. Sesampainya di garis finish, masyarakat setempat saling berebut gunungan, karena dipercaya mendapatkan barokah karena gunungan tersebut sudah di doakan oleh para Kiai.

“Malam harinya, digelar pentas wayang santri dengan dalang Ki Carito dari Tegal,” tandas Hery.

Sedekah bumi ini, tambah Hery, merupakan syukuran para Petani yang sudah berlangsung lima tahun. Petani merasa bersyukur karena dalam setahun bisa memanen hasil bumi dan tidak ada warga yang kelaparan. (Wasdiun/Fathoni)