Daerah

Tulisan di Pintu Surga tentang Orang yang Sombong

Kam, 18 Juli 2019 | 12:30 WIB

Tulisan di Pintu Surga tentang Orang yang Sombong

Pengajian petang Pesantren Al-Azhar Miftahul Huda Kota Banjar, Selasa (16/7).

Kota Banjar, NU Online
Pada halaman tujuh kitab Minahussaniyah karya Sayid Abdul Wahab Asy-Sya’roni, diceritakan bahwa Rasulullah Saw suatu ketika berkata kepada Sayidina Ali, bahwa Nabi melihat tulisan di pintu surga.

Tulisan tersebut adalah 'Anti (kamu surga) diharamkan bagi orang-orang yang pelit dan bagi orang-orang yang  berani terhadap orang tuanya dan orang suka mengadu domba atau memprovokasi.'
  
M Zuhril Wafa menyampaikan hal itu dalam pengajian bersama santri putri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (16/7) petang. 

"Jangan sampai kita termasuk dalam orang yang diharamkan memasuki surga," tegas Gus Wafa.

Putra pengasuh Miftahul Huda Al-Azhar tersebut menambahkan bahwa para kekasih Allah tidak mendapatkan keluasan rahmat Allah hanya dengan beribadah. Melainkan mereka mempunyai hati yang lapang dan merasa hina hidup di dunia. 

Lulusan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur itu melanjutkan ceritanya bahwa ketika surga selesai diciptakan ,surga pun bertanya kepada Allah, "Wahai Allah, untuk apa aku diciptakan?"

Allah kemudian menjawab, "Kau diciptakan untuk  orang yang suka memberi dan untuk orang yang bertakwa."

"Aku ridha, Wahai Allah," jawab surga.
 
Gus Wafa meneruskan, ketika neraka selesai diciptakan oleh Allah SWT, neraka pun bertanya, "Wahai Allah, untuk apa aku diciptakan?"

"Kau diciptakan untuk orang-orang yang pelit dan sombong," jawab Allah.

"Aku bagi keduanya," jawab neraka. 

Gus Wafa menerangkan bahwa orang yang pelit itulah orang yang menuhankan terhadap harta. Ia menganggap bahwa harta adalah segalanya. Dan, orang yang sombong adalah orang yang menuhankan terhadap dirinya sendiri dan menganggap dirinya paling benar.

"Kedua sifat tersebut termasuk penyakit syirik dalam hati. Maka haruslah kita menjauhi kedua sifat tersebut," tegasnya. (Siti Aisyah/Kendi Setiawan)