UIM dan Dinas Pertanian Sulsel Adakan Kursus Manajemen Spritual

Makassar, NU Online
Kursus Manajemen Spritual untuk Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pertanian dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian diadakan atas kerja sama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan dengan Universitas Islam Makassar.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Remcy Panakkukang Makassar selama 3 hari, dari Kamis sampai Sabtu (17-19/11) ditutup Wakil Rektor IV UIM yang juga Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar KH Muammar Bakry, Sabtu, (19/11).

Sebelumnya kegiatan tersebut dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang yang sekaligus menyampaikan materi. Pemateri lainnya adalah Ketua MUI Sulawesi Selatan yang juga Rais Syuriyah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan Anregurutta KH M. Sanusi Baco, Rektor Universitas Islam Makassar Majdah Agus Arifin Nu'mang.

Pemateri lain adalah penulis buku "Melawan Takdir" Prof. Hamdan Juhannis, Guru Besar Ekonomi Syariah yang juga Wakil Rektor I Universitas Islam Makassar Prof. Arfin Hamid, Wakil Rektor IV Universitas Islam Makassar yang juga Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar KH Muammar Bakry, dan materi ESQ yang disampaikan bawakan tim ESQ.

Wakil Rektor IV UIM KH Muammar Bakry mewakili Rektor Universitas Islam Makassar mengungkapkan, kursus tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab UIM sebagai perguruan tinggi Islam dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya membangun jiwa spiritual, jiwa Qur'ani, dan jiwa islami.

"UIM sebagai kampus Qur'ani tentunya memiliki kepedulian dalam membentuk akhlak Qur'ani masyarakat di Sulawesi Selatan. Tentunya dengan kegiatan yang diikuti oleh aparatur pertanian se-Sulawesi Selatan ini, setidaknya kami berharap setelah mengikuti pelatihan atau kursus ini, peserta dapat mewarnai dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an di instansi masing-masing."

Dengan bekal nilai-nilai Al-Qur'an tersebut, lanjutnya, tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja dan akan menumbuhkan nilai Al-Qur'an itu sendiri, yakni kejujuran, kedisiplinan, peningkatan etos kerja, saling menghargai, takut dosa, dan lain sebagainya. (Andy Muhammad Idris/Abdullah Alawi)