Daerah

Ulama Melihat Manusia dengan Kasih Sayang

Sen, 24 Desember 2018 | 05:00 WIB

Ulama Melihat Manusia dengan Kasih Sayang

KH Muhtar Sya'roni, Rais Syuriyah PCNU Lampung Timur

Tulang Bawang, NU Online
Di antara misi yang diemban Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia. Misi inilah yang seharusnya terus dilakukan dan diajarkan oleh para penerus Nabi yakni para ulama kepada umat.

Bentuk kasih sayang ulama terhadap umat di antaranya selalu berusaha memberikan solusi-solusi terhadap permasalahan baik terkait bidang sosial, keagamaan dan keberagamaan dengan pendekatan yang egaliter, menenangkan dan mengayemkan.

Hal ini dijelaskan Rais Syuriyah PCNU Lampung Timur KH Muhtar Sya'roni pada acara Haul Jamaah Ta'awun Fida' Kubro di Gedung Karya Jitu Rawajitu Selatan, Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (22/12).

Sehingga menurutnya pandangan ulama kepada umatnya berbeda dengan padangan umatnya kepada sesama. Ulama selalu memandang manusia dengan kasih sayang.

"Sebaik-baik ulama adalah ulama yang melihat manusia dengan ainur rahmat (kasih sayang)," jelas Pembina Pusat Jamaah Ta'awun Fida' Kubro yang berpusat di Lampung Timur ini.

Kasih sayang dan saling menolong lah yang juga menjadi dasar Ayahanda Kiai Sya'roni, Al Maghfurlah KH. Ma'sum Mustaram mendirikan Jamaah Ta'awun ini. Hal ini didasari realita masyarakat awam, yang tidak punya pengaruh dan ilmu agar mendapatkan amal dan doa dari orang banyak.

"Contoh sederhana, jika ada orang awam yang meninggal. Dia bukan orang yang berilmu, orang berpengaruh, Apakah banyak orang yang mau ikut menyolatkan, mendokan dia? Saya yakin sulit, mungkin hanya anak dan saudara dan beberapa tetangga," ungkapnya.

Berbeda ketika yang meninggal adalah seorang ulama berpengaruh, bisa dipastikan banyak yang ikut mendoakan dan menyolatkan.

"Seperti Mbah KH Ahmad Shodiq, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalamah Braja Dewa beberapa waktu lalu. Ribuan orang menyolatkan dan mendoakan beliau. Oleh karena itu, Jamaah Ta'awun ini solusinya para kaum awam tersebut," ungkapnya.

Menurut salah satu pengurus Jamaah Ta'awun Ahmad Luthfi, Jamaah Ta'awun Fida' Kubro ini adalah jamaah yang membawa misi saling tolong menolong sesama muslim untuk saling mendoakan dengan cara shalat ghaib.

"Saat pelaksanaan nantinya, jamaah akan membacakan dzikir fida' kubro yakni membacakan 100.000 surat Ikhlas untuk setiap anggota jamaah yang meninggal dunia yang jumlah bacaan dzikir fida' nya dibagikan kepada seluruh jamaah yang masih hidup," jelasnya kepada NU Online.

Saat ini jumlah anggota Jama'ah Ta'awun Fida' Kubro sudah mencapai 15 ribu orang lebih yang tersebar di berbagai provinsi di Sumatera seperti Lampung (Kabupaten Lampung Timur, Mesuji, Tulang Bawang, Way Kanan, Tanggamus), Palembang, Jambi, bahkan beberapa wilayah di Jawa seperti di Trenggalek dan Banyuwangi. (Muhammad Faizin)