Daerah

Unwahas Semarang: Studi Diplomasi di Kedubes Amerika untuk Gali Pengalaman

Kam, 27 Februari 2020 | 13:30 WIB

Unwahas Semarang: Studi Diplomasi di Kedubes Amerika untuk Gali Pengalaman

Mahasiswa Unwahas Semarang studi diplomasi ke Kedubes AS di Jakarta (Foto: Dok Unwahas)

Semarang, NU Online
Sebanyak 80 mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang selesai mengikuti kegiatan studi diplomasi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
 
Kepala Jurusan Hubungan Internasional (HI) FISIP Unwahas Ismiyatun mengatakan, para mahasiswa HI selama mengikuti program ini  diajak untuk berdialog langsung dengan para diplomat di kedutaan besar AS 
 
"Melalui kegiatan yang dijalankan belum lama ini diharapkan para mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang memadai. Selain ke Kedutaan Besar AS, mahasiswa juga diajak bertemu dengan anggota Komisi I bidang hubungan luar negeri DPR RI di Senayan, Jakarta," katanya di Semarang, Kamis (28/2).
 
Disampaikan, saat bertemu dengan komisi I DPR RI para mahasiswa memperoleh pelajaran dan pengalaman tentang proses parlemen di Komisi I yang membidangi pertahanan, politik luar negeri, komunikasi, informatika, dan intelijen.
 
Selain itu lanjutnya, mahasiswa bersilaturahim dengan keluarga besar Prodi Hubungan Internasional (HI) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan melakukan  refreshing ke Little Venice Jakarta melihat tiruannya Kota Venesia di Italy.
 
"Ke depan setelah mahasiswa HI lulus dan menekuni dunia diplomasi tidak akan canggung dan tidak kesulitan dalam menghadapi berbagai perubahan tatanan dunia yang belakangan ini berlangsung cepat," tuturnya. 
 
Saat ini ujarnya, tatanan dunia sepertinya sedang berubah sangat cepat, maka para diplomat harus mensikapinya dengan cerdas. Demikian juga para calon diplomat termasuk para mahasiswa HI Unwahas sejak dini harus dikenalkan situasi dan strategi menghadapi perubahan itu.
 
"Negara tidak lagi memamerkan kekuatan militernya untuk mempengaruhi negara lain guna mencapai national interest nya. Dunia sepertinya sudah jenuh dengan model pendekatan kuno itu," ujarnya.

Selain jenuh tuturnya, pendekatan kuno itu sangat berpotensi menimbulkan perang. Dalam studi diplomasi ada dua pendekatan yang bisa dipakai yaitu hard diplomacy dan soft diplomacy.
 
Kepala Laboratorium Diplomasi Unwahas Anna Yulia Hartati mengatakan, saat ini negara-negara asing nyaris tidak lagi memamerkan kekuatan militernya untuk mempengaruhi negara lain guna mencapai national interestnya. 
 
"Dunia sepertinya sudah jenuh dengan model pendekatan kuno tersebut. Selain jenuh belakangan ini banyak negara berlomba-lomba menancapkan pengaruhnya di negara lain dengan mengandalkan budayanya," paparnya.
 
Sebagai contoh adalah negara Amerika Serikat, selain terkenal dengan kekuatan militernya, AS juga terkenal dengan industri filmnya, yakni Hollywood. Melalui film inilah Amerika Serikat mencoba mempengaruhi pandangan publik internasional, contohnya adalah film Rambo yang menceritakan perjuangan pada masa perang Vietnam. 
 
Selain AS kini Korea Selatan juga sedang gencar–gencarnya membumikan K-Pop (Korean Pop) melalui drama, boyband, dan girlbandnya. "Tidak kalah gigihnya India. Melalui Industri Film Bollywoodnya, India berhasil memukau mata dunia. Dan salah satu negara yang berhasil dipengaruhi adalah negara Indonesia. 

Cara ini memang terbilang lebih efektif untuk menancapkan pengaruh suatu negara ke negara lain," pungkasnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz