Daerah

Upaya PCNU Ngawi Sejahterakan Umat

Kam, 27 September 2018 | 16:50 WIB

Ngawi, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ngawi, Jawa Timur bersama Perum Bulog Divre Madiun dan BRI Cabang Ngawi menjalin kerja sama memperkuat perekonomian masyarakat Ngawi. Melalui nota kesepakatan, aktualisasi dan sosialisasi teknis berlangsung Rabu (26/9).

KH Ahmad Ulinnuha Rozy, ketua PCNU Ngawi mengatakan, sosialisasi teknis dilakukan untuk membuka jaringan perekonomian atas hasil kerja sama dengan dua lembaga BUMN itu sendiri. Kemudian, untuk memastikan realisasinya pengurus PCNU Ngawi akan turun ke bawah mengecek langsung sampai pada tingkatan MWC hingga ranting NU.
 
“Setelah ini akan kita cek agar semua MWCNU dan ranting-rantingnya suka mengakses program kerja sama ini baik program Bulog maupun BRI. Karena program ini ditujukan untuk menggairahkan dan menguatkan perekonomian masyarakat baik secara jamiah organisasi atau masyarakat jamaahnya," jelasnya di RM Maimon Jalan Soekarno-Hatta Ngawi, Rabu (26/09).

Terkait kerja sama dengan Perum Bulog Divre Madiun ujarnya yang menghadirkan Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan salah satu program dalam menghadirkan pangan yang murah, bergizi dan terjangkau.

Sebagai salah satu bagian dari tugas Bulog sebagai BUMN yang bergerak di bidang logistik untuk mewujudkan ketahanan pangan. Direncanakan outlet RPK ini akan dibuka disetiap wilayah MWCNU dan ranting.

Terkait transaksi nontunai PCNU Ngawi pun menggandeng BRI untuk merealisasikan terbitnya Kartu Anggota NU (Kartanu). Dengan Kartanu diharapkan keluarga besar NU dapat menikmati keuntungan atas layanan perbankan BRI.

Melalui kerja sama ini, BRI memfasilitasi pengelolaan dana donasi dari mulai penampungan hingga penyaluran donasi dari warga NU kepada pihak yang memerlukan bantuan dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan kesehatan.

Kiai Ulin, sapaan akrab Ketua PCNU Ngawi, mengatakan dalam waktu lima tahun ini akan merealisasikan 500 Kartanu di MWCNU. "Dipastikan itu akan tercapai secara bertahap dengan menyesuaikan jumlah kartu transaksi nontunai itu sendiri," ujarnya.

Ia meneaskan upaya kesejahteraan warga menjadi sangat penting sebab ideologi tidak berada di dalam ruang yang hampa. Ia satu tarikan nafas dengan persoalan ekonomi.

"Itulah yang tersirat dalam dawuhnya Kanjeng Nabi 'Kefakiran, kemiskinan itu mendekati kekufuran'. Dengan kata lain, di mana ada kemiskinan di situ berpotensi besar terjadinya kekufuran. Maka di sinilah peran yang akan di ambil dan gerakkan oleh tim Menata dari PCNU Ngawi untuk jamiah dan jamaah," terangnya. (Latif Hidayat/Kendi Setiawan)