Daerah

Usai Pesta Demokrasi, Harusnya Damai

NU Online  ·  Rabu, 1 Mei 2019 | 07:30 WIB

Jember, NU Online
Kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kebersamaan dan  persatuan perlu terus ditingkatkan menyusul munculnya ancaman disintegrasi bangsa aklhir-akhir ini. Demikian disampaikan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember, Gus Muis Shonhaji saat memberikan pengarahan dalam Silaturrahim Lintas Agama, Lintas Elemen Masyarakat & Lintas Generasi di Jember, Selasa (30/4) malam.

Menurut Gus Muis, kebersamaan dan jalinan silaturahim lintas agama menjadi kunci penting untuk menghalau ancaman disintegrasi bangsa yang sengaja digemakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kalau kita para tokoh dan warga se-agama dan lintas agama selalu bersatu, tidak ada celah bagi mereka untuk mengadu domba kita. Sesungguhnya kita bersaudara walaupun tidak seiman,” tukasnya.

Ia mengaku sangat miris dengan situasi yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Usainya pesta demokrasi, seharusnya meniadakan ketegangan, bahkan menisbikan perseteruan antar kelompok yang berbeda pandangan dan pilihan politik. Tapi nyatanya, perseteruan politik semakin seru.

“Pemilu sudah selesai, marilah kita bersatu. Siapapun pemenangnya itulah yang terbaik bagi bangsa Indonesia,” urainya

Sementara itu, tokoh agama Katolik, Ignatius Sumarwiyadi menegaskan bahwa keragaman agama, budaya dan sebagainya di Indonesia merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri. Seharusnya keragaman tersebut menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia. Bukan sebalikya, menjadi kelemahan yang memberikan  celah untuk bertikai.

“Saya yakin kita semua di sini ingin bersatu dan ingin Indonesia kuat, dan berkomitmen untuk menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” pungkasnya. (Aryudi AR)