Daerah

Wakil Ketua PWNU Aceh Mendapat Penghargaan di Malaysia

NU Online  ·  Senin, 14 Agustus 2017 | 06:02 WIB

Banda Aceh, NU Online 
Wakil Ketua Kwartir Daerah Pramuka Aceh Iskandar Zulkarnaen mendapat penghargaan dan medali Friendship Award dari Perkumpulan Pramuka Malaysia. Penghargaan ini diberikan atas prestasi dan jasanya dalam mengembangkan kerja sama pembinaan kepemudaan, khususnya kepramukaan antara Indonesia dan Malaysia. 

Selain Wakil Ketua PWNU Aceh itu, Ketua Kwartir Cabang Pramuka Aceh Barat H. Rahmad Fitri juga mendapatkan penghargaan. 

Penganugerahan penghargaan Friendship Award ini disematkan oleh Menteri Pendidikan Malaysia Dato’ Seri Mahawangsa Dato’ Seri Diraja Mahadzir Bin Khalid pada rangkaian kegiatan Jambore Pangakap (pramuka) Kedah dan Persaudaraan Internasional di Dewan Terbuka Kolej Pertanian Malaysia di Kedah pada tanggal 09-12 Agustus 2017.

Jambore Pangakap Kedah tahun 2017 dihadiri 4.100 Pramuka dari seluruh negara bagian di Malaysia, perwakilan negara asia seperti Indonesia, Thailand, Singapore, Jepang, dan Korea Selatan serta perwakilan pramuka dari Amerika dan Inggris.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Malaysia mengharapkan agar kerja sama dan persaudaraan antara pramuka di negara-negara ASEAN dapat terus ditingkatkan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan dan kompotisi global di masa depan.

Iskandar Zulkarnaen menyampaikan bahwa tantangan kepemudaan yang dihadapi pemuda di negara-negara ASEAN semakin kompleks. Untuk itu diperlukan kerja sama dan komunikasi yang lebih intens dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang kompetitif, inovatif dan mampu menjawab tantangan zaman. 

“Dengan meningkatkan interaksi pemuda antarnegara, kita harapkan bisa saling bertukar informasi dan menciptkan peluang-peluang baru dalam rangka meningkatkan kompetensi pemuda di era ASEAN community,” ujarnya.

Lebih lanjut,  Koordinator Regional Sumatera I Aceh Liga Santri Nusantara menyampaikan bahwa sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Thailand, Aceh perlu menyiapkan strategi pembinaan pemuda, khususnya dalam rangka mempersiapkan pemuda yang unggul di era persaingan global. (Indra/Abdullah Alawi)