Daerah

Workshop PSP Siapkan Katalog Naskah Pesantren Qomaruddin Gresik

Sel, 9 Juli 2019 | 12:30 WIB

Workshop PSP Siapkan Katalog Naskah Pesantren Qomaruddin Gresik

Langkah katalogisasi naskah Pesantren Qomarudin Gresik.

Gresik, NU Online
Kelompok kajian pesantren dan kebudayaan yang tergabung dalam Pusat Studi Pesantren (PSP) Qomaruddin menggelar Workshop Katalogisasi Naskah Pesantren. Kegiatan yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang berlangsung di Aula Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin lantai 4, Jl Sampurnan Bungah, Gresik, Jawa Timur, Ahad (7/7).

Workshop itu dilakukan atas progres kerja tim PSP yang telah menemukan dan menginventarisir 3000 halaman naskah pesantren, mulai naskah dari Bungah Gresik hingga Tuban. Rektor Institut Agama Islam (IAI) Qomarudin dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin berharap agar selalu ada peningkatan atas kerja-kerja PSP.

Munawar Holil, Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) menjelaskan katalog naskah yang baik di antaranya adalah adanya judul naskah, judul teks, pengarang, penyalin, pemilik, tanggal dan tempat penyalinan, jenis huruf, ukuran naskah, jenis alas naskah, kondisi naskah dan lainnya.

"Adapun prosedur dalam katalogisasi naskah ialah perencanaan, persiapan, deskripsi naskah, re-check, dan penyusunan draft katalog," tambah Munawar yang juga dosen FIB Universitas Indonesia.

Sementara Agus Iswanto, peneliti di Kementerian Agama Semarang menjelaskan pengalamannya dalam proses pencarian naskah hingga katalogisasi. "Proses meneliti naskah itu sangat mengasyikkan dan ada eksotikanya," ujar Agus.

Setelah sesi seminar, acara dilanjutkan dengan pendampingan teknis penyusunan katalogisasi naskah yang diikuti 20 peserta. Peserta langsung diberikan atribut keamanan (sarung tangan dan masker), draft katalog, borang deskripsi, dan diminta untuk mengisi borang tersebut berdasarkah naskah yang diberikan. Naskah yang digunakan variatif, dari pemilik naskah yaitu Gus Niam.

Setelah itu, setiap kelompok disuruh mempresentasikan hasil temuannya atas naskah yang dikaji, mulai dari judul naskah, jenis kertas, penulis, pemilik hingga isi naskah.

Dari proses pendampingan itu, ada beberapa temuan menarik. "Ada sejumlah watermark dengan bentuk yang berbeda-beda diantara naskah ini yang diproduksi sekitar abad 17. Dan, hanya orang kaya di zamannya yang bisa memiliki kertas ini," kata Munawar.

Tindak lanjut dari kegiatan ini kemudian adalah menyusun katalog sekaligus menerbitkannya. Anas menuturkan bahwa dua bulan terhitung sejak pelaksanaan workshop akan dilakukan proses penyusunan katalog naskah ini. Kemudian, naskah akan diterbitkan sebagai Katalog Naskah Pesantren Qomaruddin sehingga masyarakat dapat mempelajari dinamika pemikiran ulama Nusantara yang berada di Sampurnan Bungah Gresik ini. 

Pusat Studi Pesantren Qomarudin berdiri sejak 2018, di bawah naungan kampus Institut Agama Islam (IAI) Qomaruddin bermaksud menjadi lembaga kajian yang berfokus pada khazanah pesantren dan kebudayaan. Fase awalnya menekuni kajian manuskrip atau naskah pesantren. Di mana naskah-naskah itu diperoleh dari buah karya kiai-kiai yang bersanadkan langsung ke pendiri Pondok Pesantren Qomaruddin, Kiai Qomaruddin.

Pondok pesantren Qomaruddin telah berdiri sejak 1775 M. Saat ini dipimpin atau diasuh oleh KH Iklil. Pondok Pesantren Qomaruddin telah mengalami banyak perkembangan, hingga pada lembaga formal pendidikan tinggi. (Almuiz/Kendi Setiawan)