Daerah

Yoni Hendra dan Pebriyaldi Terpilih Menjadi Rais dan Ketua NU Sijunjung Sumatera Barat

Sen, 22 Maret 2021 | 00:44 WIB

Yoni Hendra dan Pebriyaldi Terpilih Menjadi Rais dan Ketua NU Sijunjung Sumatera Barat

Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-5 Nahdlatul Ulama Kabupaten Sijunjung. (Foto: NU Online/Armaidi)

Sijunjung, NU Online
Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-5 Nahdlatul Ulama Kabupaten Sijunjung berhasil menetapkan Yoni Hendra dan Pebriyaldi sebagai Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sijunjung masa khidmah 2021-2026. Sebelumnya, Yoni Hendra merupakan Wakil Rais Syuriah sedangkan Pebriyaldi adalah Sekretaris Tanfidziyah NU setempat.


Sesaat setelah terpilih Yoni Hendra mengatakan bahwa dirinya saat ini mendapat amanah yang berat untuk menjalankan roda organisasi NU di Bumi Lansek Manih (Sijunjung). Namun dengan dukungan segenap pengurus dan pihak terkait lainnya, ia berharap NU di Sijunjung ke depan akan lebih baik.  


Sementara Ketua Tanfidziyah terpilih, Pebriyaldi mengatakan, ke depan, pihaknya akan lebih fokus melakukan konsolidasi organisasi dan pengkaderan di lingkungan NU. Selain membesarkan NU, ia juga akan juga terus mendorong badan otonom untuk gencar melakukan pengkaderan.


"Terutama Gerakan Pemuda Ansor yang sudah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung sebagai organisasi terinspiratif. Karena Ansor dinilai organisasi kepemudaan yang aktif dan terus melakukan pengkaderan," kata Pebriyaldi yang sebelumnya pernah menjabat Ketua PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Padang, Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sijunjung, dan Sekretaris KNPI Kabupaten Sijunjung ini.


Konfercab yang berlangsung Ahad (21/3) di aula Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung ini dibuka oleh Wakil Ketua PW Nahdlatul Ulama Sumatera Barat, Azwandi Rahman. Pada kesempatan tersebut ia menyebut, kehadiran NU menjadikan posisi masyarakat menjadi moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Indonesia, lanjutnya, merupakan bangsa yang terdiri dari ratusan suku bangsa dan memiliki perbedaan bahasa, adat, dan tradisi, ribuan pulau, serta perbedaan agama. Namun dengan sikap moderat ini bisa menjadi satu negara.


"Untuk itulah kita butuh masyarakat yang moderat. Bisa menerima keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti apa yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW di negara Madinah yang juga memiliki perbedaan suku dan agama," katanya.


Azwandi berharap agar ke depan, semakin banyak kegiatan yang dilakukan PCNU dan masyarakat Sijunjung bisa merasakan manfaat dari kehadiran Nahdlatul ulama.


Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Muhammad Faizin