Ziarah ke Makam Wali sembari Menyambangi Pesantren
NU Online · Sabtu, 21 Juni 2014 | 15:01 WIB
Demak, NU Online
Perjalan ziarah ke makam wali sambil berkunjung ke tempat wisata barang kali sudah biasa. Tetapi sembari menyambangi pesantren sepertinya jarang. Seperti yang dilakukan pelajar SMA NU 01 Hasyim Asy’ari Tarub Tegal, Jawa Tengah, Jumat (21/6).
<>
Sebanyak 175 santri dan 12 dewan guru SMA NU ini bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, Jawa Tengah sebagai bagian dari agenda ziarah ke makam waliyullah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ali Imron, pemimpin rombongan, menyampaikan, kegiatan ini penting dilakukan untuk memberi wawasan kepada siswa tentang pentingnya pondok pesantren dalam membentuk karakter anak bangsa yang berakhlakul karimah, di samping mengenalkan sekaligus meneladani para Wali Allah.
Rombongan tesebut diterima Ahmad Dliyauddin Al Hafidz selaku wakil kepala Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, didampingi Imam Fitri Khosyi’i Al Hafidz selaku pengurus dan pengasuh Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak.
Pada pertemuan yang berlangsung di Masjid An-Nur di kompleks Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen itu, Ahmad Dliyauddin menjelaskan tentang profil singkat Pesantren Futuhiyyah.
Ia mengatakan, Pesantren Futuhiyyah yang didirikan sekitar tahun 1901 oleh KH. Abdurrohman bin Qosidil Haq, memegang peranan penting dalam memajukan dunia pendidikan masyarakat yang berdampak pada perubahan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan bidang strategis lainnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Seiring dengan perkembangan zaman, terutama kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini Pondok Pesantren Futuhiyyah berkembang menjadi suatu lembaga pendidikan yang menggabungkan pola pendidikan formal dan nonformal.
Adapun sekolah formal yang ada antara lain adalah Pendidikan Anak Usia DIni (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), MTs. Futuhiyyah 1 (khusus putra), MTs. Futuhiyyah 2 (Khusus putrid), SMP (putra-putri), MA Futuhiyyah 1 (khusus putra), MA Futuhiyyah 2, SMA, dan SMK. Untuk tingkat perguruan tinggi masih dalam rintisan, dan sampai saat ini ada sekitar 5000 lebih siswa yang belajar di Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak.
Selanjutnya Ahmad Dliyauddin mengibaratkankan Yayaysan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen seperti sebuah super market, yakni mencari sekolah apa saja disini tersedia. Dia mengajak kepada para tamunya, termasuk keluarga dan tetangganya, itu untuk meneruskan belajar di lembaga pendidikan Yayaysan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen. (Abdus Shomad/Mahbib)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua