Alhafiz Kurniawan
Penulis
Jamaah haji dianjurkan untuk membaca doa sebelum kembali ke Tanah Air atau kampung halamannya masing-masing. Jamaah haji dianjurkan untuk membaca doa perpisahan sebelum meninggalkan Tanah Suci.
Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menyebutkan, jamaah haji ketika hendak meninggalkan Makkah menuju Tanah Airnya, tawaf wada, lalu menuju multazam, berdoa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ، البَيْتُ بَيْتُكَ، وَالعَبْدُ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، حَمَلْتَنِي عَلَى مَا سَخَّرْتَ لِيْ مِنْ خَلْقِكَ، حَتَّى سَيَّرْتَنِي فِي بِلَادِكَ، وَبَلَّغْتَنِي بِنِعْمَتِكَ حَتَّى أَعَنْتَنِي عَلَى قَضَاءِ مَنَاسِكِكَ، فَإِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّي فَازْدَدْ عَنِّي رِضًى، وَإِلَّا فَمُنَّ الآنَ قَبْلَ أَنْ يَنْأَى عَنْ بَيْتِكَ دَارِي، هَذَا أَوَانُ انْصِرَافِي، إِنْ آذَنْتَ لِي غَيْرَ مُسْتَبْدِلٍ بِكَ وَلَا بِبَيْتِكَ، وَلَا رَاغِبٍ عَنْكَ وَلَا عَنْ بَيْتِكَ
اللَّهُمَّ فَأَصْحِبْنِي العَافِيَةَ فِي بَدَنِي وَالعِصْمَةَ فِي دِيْنِي، وَأَحْسِنْ مُنْقَلَبِي، وَارْزُقْنِي طَاعَتَكَ مَا أَبْقَيْتَنِي وَاجْمَعْ لِي خَيْرَيِ الآخِرَةِ وَالدُّنْيَا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allāhumma albaytu baytuka, wal ‘abdu abduka, wabnu ‘abdika wabnu amatika, hamaltanī alā mā sakhkharta lī min khalqika hattā sayyartanī fī bilādika wa ballaghtanī bi ni‘matika hattā a‘antanī ‘alā qadhā’i manāsikika, fa in kunta radhīta ‘annī fazdad ‘annī ridha, wa illā fa munnal āna qabla an yan’ā ‘an baytika dārī, hādzā awānu inshirāfī, in ādzanta lī ghayra mustabdilin bika wa lā bi baytika, wa lā rāghibin ‘anka wa lā ‘an baytika.
Allāḥumma fa ashhibnīl ‘āfiyata fī badanī wal ‘ishmata fī dīnī, wa ahsin munqalabī, warzuqnī thā‘ataka mā abqaytanī, wajma‘ lī khayrayil ākhirati wad duniyā, innaka ‘alā kulli syay‘in qadīr.
Artinya, “Ya Allah, Ka’bah ini adalah rumah-Mu, hamba ini adalah hamba-Mu; putra hamba-Mu (Adam) dan putra hamba-Mu (Hawa), Kau membawaku di atas kendaraan yang Kautundukkan hingga Kaujalankan aku di berbagai negeri-Mu, Kausampaikan aku dengan nikmat-Mu sehingga Kau membantuku dalam melaksanakan manasik-Mu. Jika Kau meridhaiku, tambahkan ridha-Mu bagiku. Jika tidak, maka karuniakanlah saat ini sebelum aku meninggalkan rumah-Mu menuju rumahku. Ini waktu keberangkatanku–bila Kaumengizinkanku–bukan untuk menggantikan-Mu dan rumah-Mu, bukan karena membenci-Mu atau rumah-Mu."
Baca Juga
Doa Menyembelih Hewan Kurban
"Ya Allah, temanilah aku dengan kesehatan jasmani dan perlindungan dalam agamaku, baguskan tempat pulangku, karuniakanlah aku ketaatan pada-Mu selama Kauberikan hidup padaku, kumpulkanlah padaku kebaikan dunia dan kebaikan akhirat, sungguh Aku maha kuasa atas segala sesuatu,” (Imam An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawi, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 194).
Doa ini dibaca yang diawali dengan pujian kepada Allah dan shalawat nabi sebagaimana rangkaian doa pada umumnya.
“Adapun jamaah haji perempuan yang sedang haid dianjurkan untuk tetap membaca doa ini di pintu masjid lalu beranjak pulang ke Tanah Airnya,” (Imam An-Nawawi, 2003 M/1424 H: 194). Wallahu a‘lam.
Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris LBM PBNU.
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
4
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
5
Jamaah Diimbau Hindari Sebar Video Menyesatkan, Bisa Merusak Ibadah Haji
6
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
Terkini
Lihat Semua