Di dalam beberapa kitab menjelaskan tentang wasiat Nabi Nuh kepada anak-anaknya. Berikut ini wasiat dia menjelang wafatnya yang dikutip dari Sunan Nasa'i, Syarah Jalaluddin Suyuthi, As-Sunan Al-Kubra, Imam Baihaqi, Sahih Tirmidzi, Syarah Ibnul Arabi Al-Maliki, Tafsir Ibnu Katsir, juz.4 hal.54, dan Tafsir Baidhawi, juz.5 hal.207.
إِنَّ نُوْحًا عَلَيْهِ السَّلَامُ لَمَّا حَضَرَتْهُ الوَفَاةُ دَعَا اِبْنَيْهِ فَقَالَ: إِنِيْ قَاصٌ عَلَيْكُمَا الْوَصِيَّةَ آمُرُكُمَا بِاثْنَتَيْنِ، وَأَنْهَاكُمَا عَنِ اثْنَتَيْنِ؛ اَنْهَاكُمَا عَنِ الشِّرْكِ بِاللهِ وَالْكِبْرِ، وَآمُرُكُمَا بِلَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ فَاِنَّ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيْهِمَا لَوْ وُضِعَتْ فِيْ كَفَّةِ الْمِيْزَانِ، وَوَضَعَتْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ فِى الْكَفَّةِ الْاُخْرَى، كَانَتْ أَرْجَحُ، وَلَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتْ حَلْقَةً فَوُضِعَتْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ عَلَيْهِمَا، لَقَصَمَتْهُمَا اَوْ لَفَصَمَتْهُمَا، وآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهٖ، فَاِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ كُلِّ شَيْءٍ.
Sesungguhnya Nuh as ketika menjelang wafatnya memanggil kedua putranya, lalu berwasiat, “Sesungguhnya aku akan mengutarakan kepadamu wasiat berikut: Aku perintahkan kamu berdua untuk mengerjakan dua perkara dan aku larang kamu melakukan dua perkara lainnya. Aku larang kalian mempersekutukan Allah dan takabur (sombong). Dan aku perintahkan kamu berdua membaca kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Karena sesungguhnya langit dan bumi serta semua yang ada diantara keduanya, jikalau diletakkan pada salah satu sisi timbangan, lalu di sisi lainnya diletakkan kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah”, tentulah kalimah itu lebih berat. Dan seandainya langit dan bumi kedua-duanya dijadikan satu, lalu diletakkan padanya kalimah “Tidak ada Tuhan selain Allah”, niscaya kalimah itu akan memotongnya atau membuatnya terbelah. Dan aku perintahkan kamu berdua untuk membaca “Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya”, karena sesungguhnya kalimah ini merupakan doa semua makhluk, dan karenanya semua makhluk mendapat rezekinya.
Kemudian Nabi Nuh as menasihatinya:
Pertama, peliharalah (ibadah) kepada Allah, niscaya Dia akan memeliharamu. Kedua, dan peliharalah (ibadah) kepada Allah, niscaya kamu jumpai Dia berada di hadapanmu.
Ketiga, kenalilah Allah di masa sukamu, niscaya Dia akan mengenalimu di masa dukamu. Keempat, apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah; dan apabila meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.
Kelima, dan ketahuilah bahwa seandainya suatu bangsa bergabung untuk menimpakan mudarat terhadap dirimu dengan sesuatu yang tidak ditakdirkan oleh Allah atas dirimu, niscaya mereka tidak dapat memudaratkan dan membahayakanmu.
Keenam, dan seandainya mereka bergabung untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu yang tidak ditakdirkan oleh Allah untukmu, niscaya mereka tidak dapat memberimu manfaat; semua lembaran telah kering dan qalam telah diangkat. Ketujuh, dan beramallah karena Allah dengan sebaik-baiknya sebagai ungkapan rasa syukur.
Kedelapan, Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya bersabar dalam menghadapi apa yang tidak kamu sukai mengandung kebaikan yang banyak, dan sesungguhnya pertolongan Allah itu diperoleh dengan kesabaran, dan sesungguhnya sesudah penderitaan itu ada jalan keluar, dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
KH Imam Syamsudin, Mustasyar PCNU Kabupaten Sukabumi
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
3
Ricuh Aksi Free West Papua, PWNU DIY Imbau Nahdliyin Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
4
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
5
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
6
Lantik 4 Rektor Perguruan Tinggi NU, Waketum PBNU: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Akademik
Terkini
Lihat Semua