Humor

Humor: Ketika 4 Orang Bijak Saling Bertanya

Sel, 20 Juli 2021 | 16:00 WIB

Humor: Ketika 4 Orang Bijak Saling Bertanya

Ilustrasi. (Foto: reviversgalleria.com)

Suatu hari, Nasrudin yang dikenal bijak ditanya oleh tiga orang bijak juga. Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, "Di mana sebenarnya pusat bumi ini?" Nasrudin menjawab, "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara."


"Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?" tanya orang bijak pertama tadi. "Kalau tidak percaya, ukur saja sendiri,” jawab Nasrudin. Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.


Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. "Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?"


"Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini,” jawab Nasrudin.

 

Baca juga: Virus Pejabat


"Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?"


"Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya,” kata Nasrudin.


"Itu sih bicara goblok-goblokan. Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai," kata orang bijak tadi ketus.


"Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?" timpal Nasrudin. Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan.


Sekarang tampillah orang bijak ketiga. Ia agak terganggu oleh kecerdikan Nasrudin dan dengan ketus bertanya, "Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu."

 

Baca juga: Kopi Darat


"Saya tahu jumlahnya. Jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara,” jawab Nasrudin.


"Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?" tanyanya lagi.


"Oh, kalau yang itu sih mudah. Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru,” ujar Nasrudin.


Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. (Ahmad F)