Saat menanyakan barang yang akan dibeli, pedagang langsung bertanya balik: "Anda beli yang bagus apa yang murah?"<>
"Kalau yang bagus tapi murah ada ngga?" sergah santri.
"Wah yang bagus harganya mahal Mas."
"Berarti yang murah ini jelek?"
"Ini juga bagus sih, tapi tapi masih kalah sama yang ini," kata pedagang sambil menunjuk barang yang mahal.
Santri akhirnya membeli bola lampu yang mahal.
Keesokan harinya ia diminta kiainya untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kata kiai, KTP itu sewaktu-waktu dibutuhkan jika bepergian atau sekedar untuk keperluan menikah.
Santri bergegas pergi ke kantor kepala desa. "Saya mau bikin KTP Pak!" katanya kepada petugas.
Sang petugas dengan sangat cekatan menjawab: "Yang cepet apa yang murah Mas?"
Santri terdiam lalu meninggalkan kantor kepala desa sambil bergumam. "Anda ini seperti pedagang saja," katanya kepada petugas.
Santri melaporkan itu kepada kiai. "Saya milih yang mana kiai," katanya.
"Pilih yang cepat saja!" kata kiainya.
"Lho itu kan namanya korupsi kiai!"
"Ya sudah, pilih yang murah saja." Kiai tersenyum.
Santri kembali ke kantor kepala desa. Sesampainya di sana tanpa banyak basa-basi dia langsung bilang: "Saya pilih yang murah saja!"
Petugas diam sejenak. Lalu meninggalkan ruangan. "Yang murah sudah habis Mas!" katanya sambil lalu.
?!!! (nam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua