Humor HUMOR SUFI

Saat Abu Nawas Kena Tipu

Sel, 12 Mei 2020 | 08:30 WIB

Saat Abu Nawas Kena Tipu

Ilustrasi. (NU Online)

Biasa mampu meyakinkan orang lain bahkan membuat orang lain terkecoh, kali ini giliran seorang Abu Nawas yang terkena tipu. Tidak tanggung-tanggung, seseorang memerlukan beberapa teman agar dapat menipu Abu Nawas.

Si penipu membawa tiga orang temannya untuk mencegat Abu Nawas yang hendak menjual seekor keledai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Atas dorongan sang istri, Abu Nawas berangkat ke pasar.

Empat orang penipu tersebut mencari cara untuk mengelabuhi Abu Nawas. Mereka berempat sepakat untuk mengelabuhi Abu Nawas bahwa yang dibawanya itu seekor kambing, bukan keledai.

Tiga penipu awal berhasil berusaha mengelabuhi Abu Nawas bahwa yang dibawanya adalah kambing meskipun Abu Nawas menegaskan yang dibawanya adalah keledai. Tibalah penipu keempat untuk menyelesaikan misi terakhir.

"Bagus sekali kambingmu ini," pencuri keempat membuka percakapan.

"Kamu juga yakin ini kambing?" tanya Abu Nawas.

"Lho? ya jelas sekali kalau hewan ini adalah kambing. Kalau boleh aku ingin membelinya."

"Berapa kau mau membayarnya?"

"Lima dirham!" Abu Nawas setuju.

Sepulang ke rumah sang istri ngomel. Karena keledainya hanya dihargai lima dirham yang seharusnya bisa mencapai 50 dirham.

Daripada diomelin istri terus-terusan, Abu Nawas pergi ke hutan untuk mencari kayu yang ingin dia jadikan tongkat dan menghasilkan uang. Rencana berhasil, semua orang membicarakan kehebatan tongkat Abu Nawas.

Kabar tersebut sampai ke para penipu. Mereka menginginkan tongkat Abu Nawas yang ajaib itu. Para penipu melihat sendiri bagaimana Abu Nawas mengacungkan tongkat di depan warung dan toko tanpa harus membayar.

Keempat penipu itu tertarik ingin membeli tongkat Abu Nawas dengan harga tinggi tetapi awalnya Abu Nawas hanya cuek dan jual mahal tidak mau menjual.

Singkat cerita, para penipu menghargai tongkat itu seharga 100 dinar emas dan Abu Nawas akhirnya menyerahkan tongkat tersebut ke empat orang yang menipunya.

Seketika itu, para penipu menjajal kesaktian tongkat seharga ratusan dinar emas itu ke sebuah warung. Setelah makan, salah seorang penipu mengacungkan tongkat. Si pemilik warung bingung.

“Kenapa kalian mengacungkat tongkat seperti itu?” kata pemilik warung.

“Bukankah Abu Nawas juga mengacungkan tongkat ini dan dibebaskan dari membayar?"

"Betul. Tapi Abu Nawas nitip uang kepadaku sebelum makan di sini!"

"Ampun! Ternyata kita tidak untung menipu Abu Nawas. Malah rugi besar!" umpat para penipu yang kena tipu balik oleh Abu Nawas. (Ahmad)