Internasional

90 Persen Penduduk Gaza Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Ahad, 21 September 2014 | 20:02 WIB

Jakarta, NU Online
Kepala Komite Populer terhadap Pengepungan Jamal Al-Khodari menggambarkan kondisi kehidupan di Jalur Gaza sebagai "bencana" setelah perang Israel terbaru. <>

Dalam sebuah siaran pers, Al-Khodari mengatakan bahwa lebih dari 90 persen warga Palestina di Gaza hidup di bawah garis kemiskinan karena peningkatan tajam tingkat pengangguran. 

"Pengungsi warga Gaza, yang tinggal di tempat penampungan, mengalami kondisi bencana," kata Al-Khodari, "karena mereka kehilangan kebutuhan dasar kehidupan setelah runtuhnya hampir semua fasilitas layanan utama seperti listrik, air dan sanitasi." 

Dia mencatat bahwa krisis kemanusiaan meningkat setelah perang Israel di Jalur Gaza. "Penghasilan perseorangan menjadi di bawah $ 2 per hari," katanya. 

Al-Khodari mengatakan bahwa sekitar 95 persen air Gaza tidak dapat diminum dan air laut tercemar karena 40 juta liter air limbah yang tidak diolah mengalir ke dalamnya setiap hari. "Ini menimbulkan bencana pada kesehatan masyarakat dan juga industri perikanan," katanya. 

Mengenai infrastruktur, Al-Khodari menekankan, itu sudah babak belur sebelum perang Israel terbaru karena pengepungan Israel, dan serangan udara selama perang memperburuk masalah. 

"Secara umum, semua aspek kehidupan sangat terpengaruh, termasuk sektor pertanian," katanya. "Tanah pertanian tercemar oleh bahan beracun dari roket Israel yang melanda peternakan," tambahnya. 

Al-Khodari menyerukan semua badan dan organisasi dunia Arab untuk segera menawarkan solusi cepat untuk menyelamatkan nyawa warga Gaza. (middleeastmonitor/mukafi niam)