Internasional

Abu MUDI Resmikan Pengajian Warga Aceh di Malaysia

Rab, 23 April 2014 | 06:02 WIB

Aceh, NU Online
Abu, Pemimpin Mahad Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI), Mesra Samalanga, Aceh meresmikan pengajian Tastafi Al-Aziziyah, pengajian warga Aceh di Malaysia, Selasa (22/4) malam. Pengajian ini diadakan di Zawiyah Al-Asyi, tempat perkumpulan warga Aceh di kawasan Kajang, Selangor, Malaysia.
<>
Abu MUDI menekankan pentingnya belajar ilmu kepada seorang guru. Di samping itu, Pimpinan MUDI Mesra yang juga ketua HUDA ini menjelaskan “Saat ini pendidikan lewat jalur akademik juga diperlukan untuk menghadapi tantangan global.”

Pengajian yang telah berlangsung selama dua tahun diasuh oleh Ustaz Husni Harun, alumni Darussalamah Al-Aziziyah yang kini mengajar di German Malaysia Institut (GMI), Malaysia.

Awalnya pengajian ini digagas pada rapat perayaan maulid 2012 lalu sebagai ajang mempererat persaudaraan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan agama.

Pada saat kesempatan itu, Abu MUDI dan tim zikir maulid diundang untuk mengisi perayaan maulid di tempat ini. Forum ini lalu digelar rutin setiap Selasa dan Kamis malam.

“Peserta pengajian adalah warga Aceh dan mahasiswa Aceh di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang bernaung di bawah Badan Kebajikan Mahasiswa Aceh (Bakadma),” kata seorang mahasiswa Aceh di Malaysia, Sabiran Abubakar.

Pengajian ini juga dihadiri mahasiswa dari German Malaysia Institut (GMI) dan tokoh Aceh di Malaysia seperti H Nasir, H Mansur dan lain-lain.

DR Muhammad Sabri, dosen teknik GMI selaku dewan pembina pengajian ini mengatakan, “Pengajian kitab Jawi ini adalah warisan endatu yang patut dilestarikan. “Dalam kitab jawi klasik ini terdapat banyak khazanah ilmu, tidak hanya tentang kajian keislaman, tetapi juga di bidang teknologi yang saya tekuni.”

Sedangkan ustaz Husni Harun menjelaskan pentingnya pendidikan agama yang berlandaskan kepada ahlussunnah waljamaah dalam bidang aqidah dan mazhab empat dalam bidang fikih. Menurut Husni, dalam hal ini kitab klasik menawarkan bahasa yang sederhana dan logika pembahasan yang mudah dipelajari. (Tgk H Muhammad Iqbal Jalil/Alhafiz K)