Internasional

Akhir April, PCINU Jepang Syukuran Pembukaan Masjid NUsantara

Sel, 9 April 2019 | 09:30 WIB

Jakarta, NU Online
Keberadaan Nahdlatul Ulama bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di beberapa negara seperti Jepang, Yaman, Sudan, dan Jerman. Untuk mewadahi aktivitas warga NU di luar negeri, baik yang sedang studi atau pun bekerja, warga NU di luar negeri berinisiatif membentuk wadah yang kemudian dikenal dengan nama Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama.

Salah satu negara yang PCINU-nya sedang tumbuh ialah di Jepang. Bahkan di negara Matahari Terbit itu, warga NU semakin banyak. Namun, keberadaan masjid sebagai tempat beribadah dan aktivitas PCINU beserta jama'ah masih menjadi pekerjaan rumah.

Atas keadaan tersebut, PCINU Jepang berinisiatif menyewa ruangan untuk dijadikan masjid dan aktivitas NU di Akihabara Tokyo, Jepang. Adapun dana atas penyewaan ruangan itu berasal dari LAZISNU Jepang.

“Jama'ah NU Jepang makin banyak, NU Jepang juga lagi tumbuh, jadi kita butuh masjid dan tempat kegiatan. Akhirnya kita menyewa ruangan,” kata Ketua PCINU Jepang Miftakhul Huda kepada NU Online melalui sambungan telepon, Selasa (9/4).

PCINU Jepang menyewa ruangan sementara untuk beribadah dan aktivitas jama'ah NU karena untuk membangun masjid membutuhkan waktu lama dan dana yang banyak. Ia mencontohkan pembangunan masjid Indonesia di Tokyo yang memakan waktu sekitar 20 tahun dan biaya mencapai ratusan juta yen.

“Kalau kita ngumpulin itu butuh waktu lama, akhirnya kita mutusin yang penting kita berjalan dulu, sambil berjalan, kita ngumpulin uang,” ucapnya.

Ia mengatakan, masjid yang mampu menampung hingga 100 orang ini akan dinamakan Masjid NUsantara. Masjid NUsantara akan dibuka pada 28 April 2019 ditandai dengan kegiatan syukuran.
Namun terkait bentuk syukurannya, ia mengatakan masih menjadi pembahasan pengurus.

“Syukuran lagi dibahas, kemungkinan ada pengajian,” jelasnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)