Cox’s Bazar, NU Online
Bangladesh akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) pada Ahad (30/12) mendatang. Oleh karena itu, pemerintah Bangladesh mengeluarkan sebuah kebijakan yang menyatakan bahwa akses masuk keluar menuju kamp-kamp Rohingya akan ditutup.
Penutupan akses ke dan dari kamp Rohingya tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai Sabtu (29/12) malam hingga Senin (31/12). Selam tiga hari tersebut, warga Rohingya yang tinggal di kamp-kamp di Cox’s Bazar tidak diperbolehkan dari area perkemahan.
Mohammad Abdul Kalam, seorang komisioner pengungsi Bangladesh, mengatakan, kebijakan itu ditempuh untuk mencegah agar pengungsi Rohingya tidak dieksploitasi selama pemilu berlangsung.
“Komisi pemilihan umum telah memerintahkan pihak berwenang di Cox's Bazar untuk mencegah para pengungsi dieksploitasi selama kampanye pemilu,” kata Kalam, Senin (24/12), dilansir laman Dhaka Tribune.
Kalam menambahkan, para pekerja di lembaga swadaya masyarakat juga tidak diizinkan keluar masuk ke kamp-kamp Rohingya selama tiga hari tersebut. Ini dilakukan untuk menjaga keamanan. Mereka baru diizinkan masuk ke area kamp-kamp pengungsi jika ada keadaan darurat.
Untuk menyukseskan langkah ini, lebih dari 450 polisi yang disiagakan untuk menjaga akses ke dan dari kamp-kamp Rohingya. Pihak kepolisian juga akan menambah penghalang di titik-titik sekitar pengungsian.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Bangladesh Helal Uddin Ahmed mengaku khawatir kalau para pengungsi Rohingya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat kerusuhan atau pun tindakan ilegal selama pemilu berlangsung. (Red: Muchlishon)