Internasional

Kunjungi Museum NU, Ulama Afganistan Akui Banyak Pelajaran

Rab, 18 September 2013 | 13:00 WIB

Surabaya, NU Online
Setelah berdialog dengan PBNU di Jakarta, Selasa (17/9), rombongan 13 delegasi tokoh agama dan perdamaian Afganistan bertolak ke Museum NU di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/9).
<>
Mereka menyaksikan sejumlah arsip lama, foto-foto bersejarah, dan beberapa benda peninggalan warga dan ulama NU era revolusi. Dalam sesi diskusi, pihak museum mengenalkan sejarah kelahiran NU dan perjuangan kemerdekaan yang dibidani tokoh-tokoh NU.

Sejarawan NU, Khoirul Anam menjelaskan, NU didirikan atas kehendak diberlakukannya kebebasan bermazhab dan dilestarikannya situs-situs penting warisan peradaban Islam, khususnya di Arab Saudi.

"NU juga tak pernah sedikit pun lepas dari perjuangan republik ini," ujar mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor di hadapan rombongan.

Salah satu peserta delegasi, Jalaluddin Haqqani mengaku puas dengan mengunjungi museum yang terletak di Jl. Gayungsari Timur 35 Surabaya itu.

Pendapat senada juga disampaikan peserta lain, Mohammad Ihsan Saiqol. "Museum NU memberi banyak pelajaran yang sangat berharga," kata pengajar di Masjid Muhammad Musthafa di Kabul ini.

Sementara itu, pemimpin rombongan, Fazal Ghani, mengatakan kagum dengan peran para ulama NU dalam membangun kemerdekaan dan perdamaian di Indonesia.

"Kami akan bawa pengalaman Islam ala NU ini ke Afganistan," tuturnya. (Mahbib Khoiron)