Internasional

Lagi, Kuburan Massal ISIS Ditemukan di Suriah

Kam, 4 Oktober 2018 | 11:00 WIB

Raqqa, NU Online
Sebuah kuburan massal yang berisi ribuan jenazah kembali ditemukan di bekas wilayah yang pernah dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Raqqa, Suriah. 

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengungkapkan temuan tersebut usai melakukan penyelidikan di wilayah Al-Panorama itu. Dilaporkan bahwa ada sekitar 1.000 hingga 1.500 mayat yang diangkat dari bawah reruntuhan bangunan yang telah hancur.
Mayat-mayat tersebut diyakini sebagai warga sipil dan para pejuang ISIS yang tewas akibat serangan udara pasukan Amerika Serikat (AS) ke wilayah itu. Sebuah serangan yang dikenal dengan kampanye melawan negara Islam.

“Tim dari Komite Rekonstruksi Dewan Sipil Kota Raqqa terus mengeluarkan jenazah yang dikubur di bawah rumah-rumah warga, serta fasilitas umum, termasuk sekolah, selama kota itu dikuasai teroris ISIS,” kata SDF dalam pernyataannya, dikutip laman Middle East Monitor, Rabu (3/10).

Merujuk data yang dirilis SDF, setidaknya ada 2.200 mayat yang telah ditemukan sejak ISIS dikalahkah di kota itu pada awal tahun lalu. Hanya 75 mayat yang dapat diidentifikasi dan dikembalikan ke keluarga mereka untuk dikebumikan secara baik. Sisanya, tidak dapat dikenali karena salah satunya telah mengalami pembusukan.

Sebelumnya otoritas Kurdi juga menemukan 96 mayat di halaman Masjid Raqqa yang lama. Disebutkan warga setempat sengaja mengubah halaman masjid menjadi kuburan massal sementara selama pasukan AS melancarkan serangan ke wilayah itu.

Kuburan massal juga ditemukan di tempat-tempat lainnya seperti stadion sepak bola Al-Rasyid, kebun binatang kota, masjid Al-Qadim dan distrik pemukiman Al-Badou.

Sebuah organisasi hak asasi manusia Amnesty Internasional mengecam pasukan AS di Suriah. Pasukan AS dianggap tidak bisa melindungi warga sipil pada saat melancarkan serangan melawan ISIS.

Pasukan AS menyangkal tuduhan tersebut. Dari 30.000 tembakan artileri dan beberapa ribu serangan udara yang diluncurkan ke kota Raqqa selama empat bulan kampanye militernya, Pasukan AS mengatakan bahwa hanya ada 23 korban tewas dari warga sipil.

AS menyatakan, tidak akan menarik pasukannya dari Suriah sampai perdamaian tercipta di seluruh negeri Suriah. (Red: Muchlishon)