Internasional RAMADHAN DI LUAR NEGERI

Makanan Halal untuk Takjil dan Sahur di Belanda

Ahad, 12 Mei 2019 | 21:30 WIB

Halal food atau makanan halal. Bisa diartikan bentuknya. Bisa juga diartikan caranya. Dari segi bentuknya, sesuai ajaran agama Islam, umat Islam dilarang makan darah, bangkai, babi, anjing, keturunan dari keduanya (babi dan anjing meskipun bentuknya seperti kambing), binatang buas yang memangsa dengan taring dan kukunya, bangkai, binatang yang disembelih tanpa nama Allah, mati terjepit atau tercekik, dan lain-lain. Dari segi caranya, bisa jadi halal bentuknya tetapi cara mendapatkannya dengan mencuri, maka makanan itu pun jadi haram hukumnya.

Makanan halal di Eropa, terutama di Belanda tidak perlu diragukan. Ternyata banyak pasar-pasar tradisional di Belanda menyediakan makanan halal untuk umat Islam. Daging ayam, kambing, dan sapi berlogo halal yang disembelih dengan syariat Islam oleh orang-orang Turki atau Maroko. Tersedia banyak di pasar untuk melengkapi sajian menu takjil berbuka dan sahur di Belanda, karena populasi Muslim di Belanda banyak didominasi oleh orang Muslim dan Maroko. Sebagian besar dari mereka juga berdagang di pasar-pasar dan restauran. Jadi bertambah yakin bahwa daging disembelih dengan cara Islam. Halal, alhamdulillah.

Perintah agama kepada umatnya adalah untuk kebaikan umat itu sendiri. Karena agama mengatur serba-serbi kehidupan umat agar selamat dunia dan akhirat. Termasuk masalah makanan. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman, "Dan makanlah rezeki yang Allah berikan itu dengan cara yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu beriman." (QS Al-Maidah/5: 88).

Dari ayat di atas bisa diambil pelajaran bahwa rezeki itu banyak macamnya. Bisa berupa kesehatan. Bisa berupa pemahaman. Bisa berupa kekayaan. Bisa berupa jabatan. Bisa berupa keluarga dan pernikahan. Dan, tentunya sesuai dengan ayat di atas adalah rezeki berupa makanan. Karena makanan yang dikonsumsi seseorang akan berpengaruh besar kepada pemakannya. Dalam istilah bahasa Inggris disebutkan "You are as you eat". Kamu akan menjadi seperti apa yang kamu makan.

Makanan yang halal akan menuntun pelakunya kepada perbuatan baik. Makanan yang haram akan membawa pelakunya hobi melakukan perbuatan dosa. Sehingga, dalam kewajiban suami, pun dituntut untuk memberikan rezeki berupa nafkah kepada anak dan istrinya dari sumber yang halal agar dapat mudah membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Tetapi, jika diberikan nafkah dari sumber yang haram, maka akan menemukan aral melintang dalam perjalanan biduk rumah tangganya.

Dimulai dari makanan maka semuanya akan berakhir dengan kebaikan. Doa sebelum makan juga mengisyaratkan agar makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah makanan yang berkah dan mampu menghindarkan diri dari adzab api neraka. Gara-gara makanan saja ternyata dapat menyeret pelakunya kepada neraka. Sungguh sesuatu yang kelihatannya remeh, tetapi sangat berpengaruh kepada iman seseorang.

Pantas ketika seseorang melakukan korupsi untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya, bisa dipastikan orang itu dalam keadaan tidak beriman. Apabila setelah korupsi atau di saat korupsi itu ia meninggal dunia, meninggalnya dalam keadaan suul khatimah, meninggal dalam keadaan tidak beriman. Naudzubillah min dzalik. Iman sangat malu terhadap kemaksiyatan. Ketika seseorang berbuat maksiat, imannya sedang lari jauh dari dirinya, ibaratnya dia sedang telanjang tidak membawa iman.

Selama Ramadhan, Muslim digembeleng untuk menahan makan dan minum dari mulai fajar sampai waktu Maghrib adalah sebagai penguatan iman. Seruan iman dari Allah, untuk melakukan kewajiban puasa selama Ramadhan. Sebagaimana ayat-Nya menyebutkan ,"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagimu untuk berpuasa, sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah/2: 183).

H Khumaini Rosadi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman, Dai Ambasador Cordofa, Dosen Stitsyam Bontang, Guru PAI SMA YPK Bontang, Muballigh LDNU Bontang, Imam Masjid Agung Al-Hijrah Kota Bontang, Karyanya Fathul Khoir-Memahami Tajwid dengan 300 Bait Syair, Perjalanan Dakwah di Eropa, Al-Ma’shumi–Metode mudah belajar Al-Qur'an, Pengantar Mata Kuliah Praktik Keterampilan Ibadah, Fiqih al-Hijrah- Kumpulan Tanya Jawab Fiqih di Al-Hijrah.