Yangon, NU Online
Myanmar adalah salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Negara ini juga terkenal dengan nama lain Burma, dan populasinya diperkirakan mencapai 56 juta orang yang tersebar di 14 provinsi.
Myanmar adalah negara dengan dataran terluas di Asia Tenggara, yang berbatasan langsung dengan Thailand, Laos, China, Bangladesh dan India. Dengan ibu kota Yangon atau Rangoon.
Negara yang merdeka pada 4 Januari 1948 ini, memiliki lebih dari 100 etnik, terdiri dari 68% etnik Bamar, 9% Shan, 7% Karen, 4% Rakhine, 2% Mo, 10% lainnya. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2017, komposisi keragaman agama di negara ini antara lain Budha 88% (49 juta orang), Kristen 6% (3.5 juta orang), Islam 4.3% (2.4 juta orang), dan lain-lain.
Ramadhan tahun ini bertepatan pada musim panas, khususnya di wilayah Mandalay (bagian utara Myanmar) dengan suhu berkisar pada 42 derajat selsius pada siang hari dan 30 derajat selsius kala malam.
Sesuai jadwal shalat yang tertera di Masjid Surtee Sunni, shalat Shubuh pada pukul 04.15, sedangkan Maghrib pada pukul 18.41. “Dengan demikian waktu puasa di sini lebih lama dibandingkan dengan waktu puasa di Indonesia,” kata Ahmad Madani, Ahad (12/5).
Menurutnya, untuk shalat Isya, dimulai pada pukul 20.10 dilanjutkan dengan pelaksanaan shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat dan juga shalat witir 3 rakaat.
“Setiap malam pelaksanaan shalat tarawih, imam akan membacakan 1 juz dan biasanya pelaksanaan shalat akan selesai pada pukul 21.30,” terangnya.
Ada perbedaan waktu antara Mandalay dan Jakarta. “Di mana waktu di sini 30 menit lebih lambat dibandingkan waktu di Jakarta,” jelasnya.
Jika sedang mengunjungi kota Mandalay, ada baiknya untuk singgah di Masjid Surtee Sunni Vora Jumma. “Masjid ini terletak di 26st, tidak jauh dari Pasar Zay Cho,” katanya.
Masjid ini didirikan pada tahun 1358 H, dengan kolam wudhu berada pada bagian depannya.
Di bulan Ramadhan ini, sejak sore banyak pedagang makanan yang berjualan di depan jalan maupun gang masuk masjid. “Dan setiap hari di masjid ini selalu disediakan menu berbuka seperti sirup jeruk, nasi biryani, sup kacang, dan sejenisnya,” pungkasnya. (Ibnu Nawawi)