Islamadab, NU Online
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tak hanya diskursus dalam melakukan kerja sama. Melainkan diwujudkan dalam kerja nyata dalam berdakwah. Hal itu dibuktikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan dan PWI Muhammadiyah Pakistan.
“Kami PCINU dan PCIM Pakistan selalu bekerjasama dan saling mengisi. Sebab, jika satu ormas saja bisa bikin sebuah peradaban, maka dua ormas bersatu bisa bikin peradaban yang hebat bagi Indonesia,” tutur Ainul Yaqin, Ketua PCINU Pakistan.
Hal itu terungkap saat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan mengunjungi organisasi cabang istimewa masing-masing di Pakistan, di Nando’s Restoran, F-6, Islamabad, Pakistan, Kamis (16/8) lalu.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Wakil Ketua PWNU Jatim Prof Abd A’la, Ketua PWM Jawa Timur Saad Ibrahim, Ketua PCIM Pakistan Hafizh el-Hudzaifie, dan Ketua PCINU Pakistan, Tahsya Ainul Haq.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Muammadiyah Sidoarjo Hidayatullah, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono, dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UINSA Prof Akh. Muzakki.
Mereka merupakan delegasi Indonesia dalam Konferensi International yang diadakan oleh Department Media and Communication International Islamic University of Islamabad (IIUI) Pakistan.
Prof Abd A’la menyampaikan, perlu untuk selalu mengembangkan karir seorang mahasiswa. Menurut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini, sebagai seorang intelektual ilmu harus terus lebih dikembangkan ke depan.
Sementara itu, Saad Ibrahim mengingatkan pentingnya jalinan silaturahim, perlu untuk menyampaikan kebesaran Islam melalui organisasi pada setiap negara-negara besar.
“Maka dari itu, teruskan belajar kalian karena kebesaran Islam itu elanfasinya adalah ilmu pengetahuan,” katanya. (Red: Fathoni)