PBNU Sesalkan Serangan Terhadap Said Ramadhan Al-Buthi
NU Online · Jumat, 22 Maret 2013 | 15:15 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya ulama besar Suriah Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi (84) akibat serangan bom bunuh diri, Kamis (21/3).
<>
”Kami sangat menyesalkan kekerasan di Suriah yang mengakibatkan tewasnya ulama besar yang luar biasa pengaruhnya di dunia Islam,” kata Rais Suriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin saat dihubungi NU Online, Jumat malam.
Menurut dia, al-Buthi merupakan ulama Sunni terkemuka dengan tingkat kecakapan yang sangat tinggi pada disiplin keislaman. Karya-karyanya cukup monumental dan sering dirujuk kalangan cendekiawan muslim dunia.
”Semua ulama tahu bahwa beliau aktif di dunia pemikiran, seperti ushul fiqih dan lain sebagainya. Saya kira untuk sementara belum ada bandingannya di dunia ini yang sealim dan setingkat Said Ramadhan al-Buthi,” imbuhnya.
Di antara kitab karangan al-Buthi yang populer adalah Dlawabit al-Mashlahah fi al-Syari’at al-Islamiyyah, Fiqh Sirah, Muhadharat Fil Fiqhil Muqharin Ma'a Muqaddimati Fi Bayani Asbabi Ikhtilafi al-Fuqaha' Wa Ahammiyyati Dirasatil Fiqhil Muqarin, Al-Islam Maladz Kulli Mujtama'at Insaniyyah Limadza wa Kaifa, dan lain-lain.
Kiai Ishom menjelaskan, buah pikiran al-Buthi sering sejalan dengan pendapat para kiai NU. Hal ini terutama karena al-Buthi merupakan tokoh penganut mazhab Imam Syafi’i di bidang fiqih dan pengikut mazhab Imam Abu Hasan Asy’ari dalam hal akidah.
Seperti diwartakan, ulama kelahiran Turki pada 1929 ini menjadi korban keganasan bom bunuh diri yang diduga dari penentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad saat memberikan ceramah di Masjid al-Iman yang terletak di Damaskus, ibu kota Suriah. Akibat serangan ini, sedikitnya 49 orang tewas, termasuk cucu al-Buthi, dan 84 orang lainnya terluka.
”Kita merasa kehilangan sekali ulama yang moderat seperti Said Ramadhan al-Buthi,” ujar Kiai Ishom.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua